BTPN Syariah Dorong Literasi Keuangan dan Sertifikasi Halal bagi Pelaku Ultra Mikro di NTB
MATARAM, investortrust.id – PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) memperkuat komitmennya dalam mendorong literasi keuangan dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat inklusi di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Melalui program "Aktivasi Ruang Tepat", anak usaha PT Bank SMBC Indonesia Tbk (BTPN) Indonesia ini menghadirkan berbagai inisiatif yang bertujuan meningkatkan kapasitas para nasabah, khususnya ibu-ibu pelaku usaha mikro berbasis syariah.
Direktur BTPN Syariah Dwiyono Bayu Winantio mengatakan, kehadiran BTPN Syariah di NTB sudah berlangsung sejak Lombok dilanda gempa hebat beberapa tahun lalu. Saat itu, literasi keuangan menyasar soal bagaimana penggunaan dana sosial bisa digunakan secara bijak hingga memberikan pelatihan pengelolaan ekonomi keluarga.
Terus bergulir, BTPN Syariah juga menghadirkan edukasi yang difokuskan pada isu-isu krusial yang tengah merebak di masyarakat, seperti maraknya pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol). Edukasi melibatkan para nasabah termasuk para anggotanya, sebagai bagian dari pendekatan menyeluruh dalam mengelola keuangan rumah tangga.
Adapun fokus pendampingan BTPN Syariah juga ditujukan kepada perempuan sebagai pilar utama keluarga. Berdasarkan riset internal yang dilakukan sebelum program bergulir, perempuan dinilai memiliki peran sentral dalam menjaga kestabilan ekonomi keluarga.
“Jadi sebelum BTPN Syariah mulai bisnis ini, kita lakukan riset. Kira-kira kalau kita mau masuk ke bisnis akar rumput, mana yang lebih bisa kita jaga keberlanjutannya dan kestabilannya. Dari riset yang kita lakukan di 24 provinsi waktu itu, semua menyatakan bahwa kaum perempuan lah yang bisa kita jadikan pegangan. Karena dia pengendali keluarga,” ucap Dwiyono dalam acara workshop dan literasi perempuan berdaya dan penyerahan beasiswa pendidikan di SD Aisyiyah 2, Mataram, NTB, Kamis (15/5/2025).
Baca Juga
Jaga Kualitas Pembiayaan, Laba BTPN Syariah (BTPS) Tumbuh 18% Capai Rp 311 Miliar di Kuartal I
Dwiyono menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan pendampingan berkelanjutan BTPN Syariah kepada para nasabah pembiayaan syariah. Selain akses modal, mereka juga mendapatkan edukasi, pelatihan, dan penguatan kapasitas usaha.
BTPN Syariah berharap, kolaborasi dengan berbagai pihak dapat terus memperkuat pemberdayaan ekonomi keluarga di NTB. “Kami percaya, ketika ibu berdaya, keluarga akan berjaya. Dan masyarakat inklusi bisa menjadi kekuatan besar dalam mendorong kesejahteraan Indonesia,” ujar ia.
Selain edukasi, BTPN Syariah juga menyalurkan dana kebajikan senilai Rp 1,2 miliar sepanjang tahun 2025. Dana ini berasal dari kontribusi nasabah dan disalurkan kembali untuk berbagai kebutuhan sosial seperti pendidikan, akses air bersih, kesehatan, hingga pembangunan fasilitas publik.
“Penyaluran dana kebajikan dilakukan dua kali dalam setahun. Kami tidak menargetkan jumlah wilayah, tetapi fokus pada daerah yang paling membutuhkan bantuan berdasarkan hasil asesmen,” tambahnya.
Foto: Investortrust/Lona Olavia
Beberapa bentuk bantuan yang telah diberikan antara lain pembangunan bank sampah, perbaikan balai desa, hingga renovasi sekolah. Di NTB, pendidikan dan penyediaan air bersih menjadi fokus utama tahun ini.
Salah satu bentuknya melalui renovasi Sekolah Aisyiyah 2, Mataram yang kini difungsikan sebagai pusat aktivitas masyarakat. Ruangan tersebut dapat digunakan untuk kegiatan literasi, pelatihan, serta kegiatan sosial dan edukatif lainnya. “Renovasi ini bukan sekadar soal infrastruktur, tetapi bagian dari upaya menciptakan ruang aman dan produktif bagi masyarakat. Kami juga menyalurkan dana kebajikan untuk mendukung pendidikan anak-anak dari keluarga prasejahtera,” tutur Dwiyono.
Dalam kesempatan ini, BTPN Syariah juga mendampingi proses sertifikasi halal untuk 30 nasabah pelaku usaha boga. Proses ini dilakukan melalui kerja sama dengan lembaga resmi yang telah terafiliasi dengan Kementerian Agama dan BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal).
Baca Juga
BTPN Syariah Bagikan Dividen Rp 265,8 Miliar atau Rp 34,5 Per Saham
Dorong Kesejahteraan Keluarga
Sementara itu, Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) NTB Shofia Rawiana percaya bahwa pemberdayaan ibu-ibu memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga. Menurutnya, meski banyak pelaku UMKM perempuan berasal dari latar belakang pendidikan yang terbatas, mereka memiliki semangat dan potensi yang besar jika diberi pelatihan dan dukungan yang tepat. “Ya, karena ibu-ibu itu adalah semua dia bisa, tetapi harus dilatih ditambah dikelola skill-nya,” ungkap ia.
Shofia menekankan bahwa motivasi ibu-ibu dalam berwirausaha bukan semata-mata untuk diri sendiri, tetapi untuk memberi manfaat bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya. “Mereka bukan sekadar mencari penghasilan, tapi ingin membawa perubahan. Semangat itu muncul karena ada dukungan dari suami. Tidak mungkin ibu-ibu bisa aktif tanpa adanya dorongan dan ridho suami,” jelasnya.
Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah PWM NTB Sulhan Hadi menegaskan, pentingnya kolaborasi lintas pihak untuk mendorong pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi dan penguatan peran perempuan. “Tujuan utama organisasi ini adalah pemberdayaan masyarakat. Karena itu, kami mendorong kolaborasi yang lebih kuat, terutama dengan mitra-mitra strategis seperti BTPN Syariah yang sudah menyatakan kesiapan untuk bekerja sama,” ujarnya.
Sulhan menyebutkan bahwa PWM NTB sudah memiliki sejumlah program yang diarahkan pada pemberdayaan perempuan. Meski berbagai program telah berjalan, namun ia mengakui masih banyak tantangan yang dihadapi di lapangan, terutama rendahnya tingkat literasi masyarakat di bidang kewirausahaan dan keuangan.
“Masyarakat kita masih belum banyak teredukasi, baik dalam hal ekonomi, finansial, maupun keterampilan dasar lainnya. Ini butuh sentuhan bersama dari berbagai pihak,” tegasnya.

