Mau PIN dan Password Aman? Ikuti Tips Bank Danamon (BDMN) Ini
JAKARTA, investortrust.id - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) menggelar kampanye edukasi #JanganKasihCelah untuk melindungi nasabah dari kejahatan finansial melalui pengelolaan personal identification number (PIN) dan password yang aman pada transaksi perbankan.
Kampanye #JanganKasihCelah difokuskan untuk menghindari celah penipuan dan pentingnya menjaga data diri pribadi di dunia digital. Dalam kampanye ini, Danamon memberikan edukasi bagaimana mengelola PIN dan password yang baik untuk transaksi perbankan menggunakan aplikasi D-Bank PRO, serta Kartu Debit Danamon, Kartu Kredit Danamon, atau Charge Danamon.
“Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Danamon sebagai financial solution provider dan customer-centric organization untuk mencegah nasabah dari kerugian finansial akibat kejahatan penipuan di dunia digital,” kata Chief Digital Officer Danamon, Andreas Kurniawan dalam keterangan resmi, Jumat (16/5/2025).
Andreas mengungkapkan, jumlah kartu debit dan kredit di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), per Desember 2024 terdapat 325 juta unit kartu debit yang tersebar di Indonesia, meningkat 13,9% dibandingkan periode sama 2023. Adapun jumlah kartu kredit naik 4,6%, dari 17,73 juta menjadi 18,55 juta.
Baca Juga
Bank Danamon (BDMN) Raup Laba Bersih Rp 757 Miliar di Kuartal I 2025
Namun, menurut Andreas, meningkatnya penggunaan kartu debit dan kredit diikuti bertambahnya kejahatan finansial. Ditjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan menyatakan, carding dan skimming merupakan dua dari tiga kejahatan digital yang paling sering terjadi dan harus diwaspadai. Pengelolaan PIN dan password yang baik dapat membantu nasabah mencegah kedua modus penipuan itu.
“Danamon berkomitmen terus mengedukasi nasabah melalui kampanye #JanganKasihCelah agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi serta memahami modus penipuan yang marak terjadi,” ujar dia.
Andreas Kurniawan menjelaskan, sebagai bagian dari kampanye edukasi #JanganKasihCelah, Danamon memberikan pedoman konkret untuk membantu nasabah membuat PIN yang aman. Nasabah dianjurkan untuk menyiapkan kombinasi enam angka yang tidak berulang, seperti 112233 dan menghindari angka yang mudah ditebak, misalnya 111111 atau 123456.
“Penting juga untuk tidak menggunakan angka yang berkaitan dengan data pribadi, seperti tanggal lahir, yang mudah diketahui orang lain. Untuk pembuatan password yang kuat, panjang password sebaiknya 8-12 karakter dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol,” papar dia.
Nasabah, kata Andreas, sebaiknya menghindari penggunaan huruf dan angka yang berkaitan dengan data pribadi, seperti nama dan tanggal lahir. Soalnya, informasi tersebut sering tersedia di media sosial dan dapat dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga
Sedang "Bersih-Bersih", Manajemen Bank Danamon (BDMN) Tak Risaukan CASA Turun
Dia menambahkan, nasabah juga dianjurkan menghindari penggunaan kata-kata yang mudah diretas, seperti “Password01!”, “Qwerty11?” atau “Rahasia.10”.
Di sisi lain, Danamon juga menekankan pentingnya mengganti PIN dan password secara berkala, tidak menyimpan informasi PIN dan password di tempat yang mudah diakses orang lain, serta menghindari oversharing di media sosial, terutama saat melakukan pembayaran dengan kartu.
“Saat bertransaksi, nasabah sebaiknya menutup mesin EDC atau ATM ketika memasukkan PIN dan memastikan kartu selalu dipegang sendiri, tidak dibawa oleh pihak lain,” tutur dia.
Andreas Kurniawan menegaskan, Danamon terus berkomitmen memberikan perlindungan terhadap data nasabah melalui inisiatif-inisiatif perlindungan konsumen sesuai ketentuan dari regulator.
“Sebagai contoh, kami memberikan pelatihan komprehensif bagi frontliner untuk memberikan pelayanan dan edukasi yang baik kepada nasabah mengenai menjaga data pribadi,” ucap dia.

