main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. financial

GlobalData Perkirakan Lini Asuransi Personal Accident & Health (PA&H) di Indonesia Tumbuh 13,4% hingga 2029

JAKARTA, investortrust.id - Laporan terbaru dari lembaga riset GlobalData memperkirakan, lini asuransi personal accident & health (PA&H) di Indonesia akan mencatatkan pertumbuhan tahunan gabungan atau compound annual growth rate (CAGR) sebesar 13,4% dalam kurun waktu 2025 hingga 2029. 


Dalam laporan tersebut juga dituliskan, nilai pasar lini bisnis PA&H diperkirakan juga meningkat dari US$ 2,4 miliar pada 2025 menjadi US$ 4 miliar pada 2029. 


Pangsa sektor PA&H terhadap total pasar asuransi juga diprediksi naik dari 13,6% pada 2025 menjadi 16,7% di 2029. Pertumbuhan pada 2025 saja diperkirakan mencapai 14,2%, didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap asuransi kesehatan swasta serta kenaikan tarif premi. 


“Pertumbuhan dua digit yang berkelanjutan sejak 2022 menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap risiko kesehatan dan keuangan yang semakin meningkat,” ujar analis asuransi di GlobalData Manogna Vangari, dilansir dari InsuranceAsia, Rabu (14/5/2025).

 

Baca Juga

Pasar Asuransi Indonesia Alami Penurunan Tarif di Kuartal I 2025


Ia juga menyoroti penyesuaian tarif premi akibat inflasi serta pemulihan sektor pariwisata sebagai faktor pendukung utama. 


Namun, tren tersebut tidak lepas dari tantangan. Inflasi medis dan kenaikan biaya layanan kesehatan telah menciptakan beban bagi pemegang polis. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, naiknya biaya medis mendorong perusahaan asuransi untuk menyesuaikan tarif premi agar tetap dapat memberikan perlindungan yang memadai. 


Di lain sisi, perusahaan asuransi kini mulai fokus menyasar pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), seiring semakin sulitnya melakukan underwriting untuk kelompok besar. Untuk mengendalikan biaya, sejumlah perusahaan juga mulai beralih dari layanan cashless ke sistem reimbursement, menyusul laporan tentang rekomendasi perawatan yang tak perlu dari sebagian penyedia layanan kesehatan. 

 

Baca Juga

BGN Pertimbangkan Siapkan Asuransi untuk Program MBG Buntut Temuan Kasus Keracunan


Sementara, total klaim untuk lini PA&H diproyeksikan meningkat 10,9% (CAGR), dari US$ 535,9 juta pada 2025 menjadi US$ 816,3 juta pada 2029. Lonjakan ini dikaitkan dengan kenaikan harga bahan baku farmasi dan alat kesehatan dengan mayoritas diantaranya masih diimpor, serta pelemahan nilai tukar rupiah. 


Sebagai respon terhadap tren ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyiapkan Rancangan Surat Edaran OJK (RSEOJK) baru yang akan mengatur koordinasi manfaat antara penyedia asuransi dan standarisasi sistem co-payment. 


Regulasi ini akan mewajibkan setidaknya 10% co-payment untuk layanan rawat jalan guna mencegah penggunaan berlebihan dan menekan biaya perusahaan asuransi. 


Untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang, laporan tersebut menyebut, perusahaan asuransi mulai mengadopsi solusi digital dan model produk baru. Sementara itu, regulasi yang akan datang diharapkan dapat memperkuat stabilitas industri dalam menghadapi tantangan biaya dan klaim yang meningkat. 

BERITA TERKAIT

  • GlobalData Perkirakan Lini Asuransi Personal Accident & Health (PA&H) di Indonesia Tumbuh 13,4% hingga 2029

    14/05/2025, 06.06 WIB
  • Tambah Lini Usaha, Pendapatan Humpuss Maritim (HUMI) Bisa Naik ‘Segini’  

    21/05/2025, 04.32 WIB
  • Bank Dunia Perkirakan Angka Kemiskinan Indonesia 60,3%, Mengapa Beda dengan BPS?

    30/04/2025, 05.14 WIB
  • Inflation in Indonesia Accelerates to 1.95% in April Driven by Food and Personal Care Prices

    03/05/2025, 05.29 WIB
  • Airlangga Perkirakan Ekonomi Digital RI Tembus US$ 600 Miliar 2030

    30/04/2025, 07.49 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Ecentio Tumbler Navy Selling
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATEDssss