main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. financial

Fundamental Masih Solid, BRI Sisihkan Pencadangan Rp 81,6 Triliun

 

 

JAKARTA, investortrust.id – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tetap memiliki fundamental yang solid kendati terjadi penurunan perolehan laba pada kuartal I-2025. Hal itu terefleksikan pada perbaikan rasio kredit bermasalah (NPL), pencadangan yang mencapai 200% atau senilai lebih dari Rp 80 triliun, serta rasio kecukupan modal (CAR) yang tinggi.

 

Ketidakpastian global yang dipicu perang tarif tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja BRI ke depan, karena bank beraset Rp 2.098 triliun ini berfokus di bisnis domestik dengan porsi kredit segmen UMKM mencapai 82%. Atas dasar itulah, sejumlah sekuritas papan atas tetap merekomendasikan beli saham BBRI.

 

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi menegaskan, sepanjang kuartal I-2025 perekonomian global memang masih diwarnai ketidakpastian, terutama akibat tensi geopolitik dan perang tarif yang digaungkan Presiden AS Donald Trump.

 

“Perlu dicatat bahwa ekonomi Indonesia, termasuk bisnis BRI, lebih banyak bergantung pada konsumsi domestik, sehingga perang tarif diproyeksikan tidak berdampak signifikan”, ujar Hery Gunardi pada pemaparan kinerja kuartal I-2025 pada 30 April 2025 lalu.

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1745979315/investortrust-bucket/images/1745979320706.png
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Hery Gunardi dalam paparan kinerja kuartal I 2025. Foto: Tangkapan layar/Lona Olavia. ()
Source:

 

Kekhawatiran sebagian kalangan tentang kredit bermasalah BRI juga tidak beralasan, lantaran faktanya justru terjadi perbaikan kualitas kredit. Buktinya, rasio Non-Performing Loan (NPL) BRI membaik dari 3,11% di akhir kuartal I-2024 menjadi 2,97% di akhir kuartal I-2025. Rasio Loan at Risk (LAR) pun terus membaik, dari semula 12,68% menjadi 11,12% pada periode yang sama.

 

Di sisi lain, BRI juga tetap menyiapkan pencadangan atau Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang memadai untuk mengantisipasi potensi pemburukan kualitas aset. Hal tersebut tercermin pada Rasio NPL Coverage BRI yang mencapai 200,60%. Dengan NPL 2,97% atau setara Rp 40,8 triliun, artinya cadangan yang dipersiapkan BRI mencapai Rp 81,6 triliun.

 

“Dengan coverage ratio yang sangat memadai ini, BRI tidak hanya mampu menjaga stabilitas neraca secara berkelanjutan, namun juga memberikan keyakinan kepada investor, regulator, dan seluruh stakeholders bahwa perseroan memiliki fundamental yang kuat dalam menghadapi dinamika ekonomi, terutama di tengah kondisi tekanan ekonomi dan geopolitik global seperti perang tarif”, kata Direktur Manajemen Risiko BRI, Mucharom.

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1746690283/investortrust-bucket/images/1746690291448.jpg
Grafis kualitas kredit BRI ()
Source: BRI, investortrust

 

Perbaikan kualitas tersebut diperoleh dari penerapan manajemen risiko yang efektif dan prudent. Dan yang penting, pencadangan itu kelak bisa dikonversi menjadi laba jika kualitas kredit membaik, karena beban CKPN menjadi berkurang.

 

BRI menyadari bahwa saat ini ada potensi pelemahan daya beli masyarakat dan perlambatan konsumsi rumah tangga. Untuk itu, kata Mucharom, BRI terus memperkuat manajemen risiko, termasuk selektif dalam penyaluran kredit. Bank dengan 221 juta rekening simpanan itu tengah me-review seluruh kerangka kerja manajemen risiko. Termasuk melihat kembali dan menata ulang organisasi manajemen risiko.

 

“Mitigasinya kita perkuat, kita fokuskan kembali ke retail risk dan wholesale risk, termasuk juga IT dan juga digital risk kita, kita lihat kembali,” ujar Mucharom. 

 

Selain itu, bank dengan user digital 40 juta ini juga memperhatikan kapabilitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM), termasuk meninjau ulang alat-alat penilaian risiko seperti credit scoring dan credit rating agar lebih granular dan bisa membedakan risiko per sektor dan wilayah. 

 

BRI juga memastikan sistem deteksi fraud dan early warning system dapat mengidentifikasi potensi risiko lebih dini. „Khusus untuk UMKM yang saat ini menyumbang 81,9% dari total portofolio kredit BRI, kualitas pembiayaan menjadi prioritas utama,“ kata Mucharom. 

 

Selain memperkuat fungsi monitoring, BRI juga mengedepankan edukasi dan pemberdayaan kepada pelaku UMKM agar mereka dapat naik kelas dan tangguh menghadapi tantangan ekonomi. Sejumlah program seperti Desa BRILiaN, Klaster Hidupku, dan Rumah BUMN menjadi sarana pembinaan, pelatihan, serta literasi keuangan bagi pelaku usaha kecil. 

 

Dalam konteks manajemen risiko itu, Hery Gunardi menambahkan pentingnya validasi proses bisnis dan penerapan model prediktif dalam penyaluran kredit. “Kita punya alat atau predictive model guna meyakinkan bahwa target segmen itu sudah benar, prosesnya juga benar,” ucapnya. 

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1746012506/investortrust-bucket/images/1746012508840.jpg
Kinerja keuangan bank only BRI ()
Source: BRI, investortrust

 

Per kuartal I-2025, BRI Group mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 13,80 triliun. Baik laba konsolidasian maupun secara bank only memang mengalami pelemahan, namun indikator lain tetap solid. Aset mencapai sebesar Rp 2.098,23 triliun atau tumbuh 5,49% secara year on year (yoy), ditopang penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas.

 

Semua segmen kredit mencatatkan pertumbuhan positif. Total kredit BRI per akhir kuartal I-2025 tercatat Rp 1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97% yoy. Segmen UMKM mendominasi dengan porsi 81,97% atau setara Rp 1.126,02 triliun.

 

Direktur Micro BRI, Akhmad Purwakajaya menjelaskan, kredit UMKM BRI terus tumbuh positif berkat berbagai inisiatif untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Salah satunya melalui AgenBRILink yang jumlahnya telah melonjak jadi 1,2 juta agen, melejit 49,48% yoy.

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1746524067/investortrust-bucket/images/1746524068786.jpg
Agen BRILink melayani nasabah mikro BRI. Foto: Istimewa ()
Source:

 

Rekomendasi Beli

 

Dengan fundamental yang tetap solid, sejumlah sekuritas tetap merekomendasikan beli saham BBRI. Sucor Sekuritas dalam rsiet terakhirnya mempertahankan rekomendasi beli saham BBRI dengan target harga Rp 5.525. Rekomendasi ini mempertimbangkan realisasi kinerja keuangan BBRI kuartal I-2025 sudah sesuai estimasi, meski terjadi penurunan.

 

Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis mengatakan, penurunan laba BRI terjadi akibat kenaikan biaya kredit menjadi 3,5%. Tapi, BRI mulai mennunjukkan perbaikan biaya kredit.

 

Rekomendasi beli terhadap saham bank pelat merah terbesar di Indonesia ini juga diberikan tim riset Verdhana Sekuritas. Riset terakhirnya usai BRI merilis kinerja keuangan kuartal I-2025 mempertahankan rekomendasi beli saham BBRI dengan target harga Rp 5.000.

 

Adapun analis Verdhana Sekuritas Erwin Wijaya mengatakan, BRI bakal masih menghadapai tantangan biaya kredit mikro, terutama yang menjalani restrukturisasi. Pendapatan bunga juga sedikit berkurang dan diharapkan membaik ke depannya.

 

Beban bunga BRI terkikis 0,88% menjadi Rp 13,98 triliun dari Rp 14,11 triliun (kuartal I_2024). Sementara pendapatan bunga bersih BRI mencapai Rp 35,85 triliun dari Rp 36,49 triliun setahun sebelumnya. Adapun marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM) BRI 6,28% dari 6,71%.

 

Sementara rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BRI yakni 86,58% dari sebelumnya 83,78%. Penghimpunan dana pihak ketiga atau DPK mencapai Rp 1.421,60 triliun. Naik tipis 0,4% dibandingkan kuartal I 2024 yang sebesar Rp 1.416,21 triliun.

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1738494546/investortrust-bucket/images/1738494548559.jpg
Sekitar 50.000 orang menyerbu BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang digelar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Foto: Investortrust/Taufiq Al Hakim. ()
Source:

 

Dana murah atau current account saving account (CASA) menyumbang Rp 934,9 triliun, setara 65,8% dari total DPK. Pencapaian CASA BRI 61,66% yoy, kata Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto, salah satunya didukung pertumbuhan transaksi digital Super App BRImo yang semakin memperkuat posisi BRI dalam layanan digital banking di Indonesia.

 

“Hingga akhir Maret 2025, tercatat pengguna super app BRImo telah mencapai 40,28 juta user, atau meningkat 20,26% yoy. Sementara dari sisi jumlah dan nilai transaksi, pada Triwulan I 2025 BRImo melayani 1,2 miliar transaksi finansial, naik 25,5% YoY dengan volume sebesar Rp1.599 triliun atau meningkat 27,79% YoY,” kata Aquarius.

 

Dari sisi permodalan, BRI sangat kuat, dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 24,03%. Posisi CAR tersebut jauh di atas ketentuan batas minimal CAR yang dipersyaratkan.

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1746686773/investortrust-bucket/images/1746686782251.jpg
Ikhtisan keuangan konsolidasian BRI kuartal I-2025 ()
Source: BRI, investortrust

 

Dividen

 

Daya tarik lain BRI di mata investor selaku pembeli atau pemegang saham selama ini adalah besaran dividennya. Bank Rakyat Indonesia merupakan bank BUMN yang paling royal membagikan dividen, dengan dividend pay out ratio sebesar 80% dari laba bersih konsolidasian tahun buku 2024 yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 60,15 triliun.

 

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI yang digelar pada Senin (24/3/2025), disepakati bahwa total dividen tunai yang dibagikan untuk Tahun Buku 2024 adalah sebesar Rp 51,73 triliun atau Rp 343,40 per saham. 

 

Dividen ini dibagi dalam dua termin. Pertama adalah dividen interim sebesar Rp 135 per saham (setara Rp 20,33 triliun) yang telah dibayarkan pada 15 Januari 2025 lalu. Termin kedua dividen final sebesar-besarnya Rp 31,40 triliun atau senilai Rp 208,40 per saham.

 

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menyatakan, pembayaran dividen ini merupakan bagian komitmen BRI dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham. 

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1746024232/investortrust-bucket/images/1746024238627.png
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi dalam paparan kinerja BRI kuartal I 2025. Foto: Tangkapan layar/Lona Olavia ()
Source:

 

“BRI mempertimbangkan berbagai aspek dalam menentukan besaran dividen, termasuk kebutuhan ekspansi bisnis, kecukupan likuiditas, dan manajemen risiko bank. Rasio kecukupan modal (CAR) perseroan pun diproyeksikan tetap terjaga di atas 19% dalam jangka panjang,” ujar Hendy.

 

Hendy menegaskan, pembayaran dividen ini menjadi bukti nyata kinerja solid BRI serta komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi para pemegang saham. “Ke depan, BRI akan terus memperkuat perannya sebagai universal bank dengan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan segmen UMKM di Indonesia,” tegas Hendy.

 

Sementara itu, sebagai upaya untuk mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan sekaligus optimisme terhadap keberlanjutan kinerja jangka panjang, BRI melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham. Menurut Hendy, buyback saham telah mendapat persetujuan dari RUPST pada 24 Maret 2025 senilai Rp 3 triliun. 

 

Sebagai tahap awal, lanjut Hendy, BRI melaksanakan buyback periode pertama pada bulan April 2025 sebagai bagian dari strategi perseroan dalam meningkatkan kepercayaan investor. Langkah yang diambil tersebut juga mempertimbangkan kondisi makro ekonomi global dan domestik, di antaranya efek dari kebijakan tarif baru Presiden Trump dan ketidakpastian arah kebijakan suku bunga The Fed.

 

Keputusan buyback menunjukkan komitmen kuat BRI dalam menjaga kepentingan pemegang saham di tengah fluktuasi pasar. Selain itu, buyback juga dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku, termasuk dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 29 Tahun 2023 Pasal 43. 

 

“Melalui aksi korporasi ini perseroan telah mempertimbangkan dengan cermat kondisi likuiditas dan posisi keuangan saat ini, sehingga pelaksanaan buyback tidak akan mengganggu kesehatan keuangan BRI,” kata Hendy. 

 

BRI telah melaksanakan buyback dalam rangka program kepemilikan saham pekerja, dan atau direksi dan dewan komisaris sejak tahun 2015. “Buyback BBRI diyakini akan meningkatkan motivasi dan kinerja Insan BRILian, sehingga dapat lebih optimal terhadap pencapaian target sehingga dapat berujung pada peningkatan kinerja perseroan. Di sisi lain, implementasi kebijakan ini tetap mengacu pada regulasi yang berlaku dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG),” ucap Hendy. 

 

 

BERITA TERKAIT

  • Fundamental Masih Solid, BRI Sisihkan Pencadangan Rp 81,6 Triliun

    08/05/2025, 06.24 WIB
  • Manajemen Risiko Efektif dan Prudent, Kualitas Kredit BRI Semakin Membaik dengan Pencadangan Kuat

    08/05/2025, 08.57 WIB
  • Fokus pada Fundamental Kinerja, Ini Strategi BRI Untuk Tumbuh Berkelanjutan

    05/05/2025, 10.01 WIB
  • Trans Power (TPMA) Didukung Fundamental Kuat, Begini Target Harga Sahamnya

    13/05/2025, 01.11 WIB
  • Kinerja Solid, Laba BRI Life Tumbuh 42,1% Jadi Rp 760,4 Miliar

    15/05/2025, 10.30 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Ecentio Tumbler Navy Selling
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATEDssss