Antisipasi Ketidakpastian Global, OJK Dorong Pertumbuhan Ekonomi Baru Berbasis Domestik
JAKARTA, investortrust.id - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan, pengembangan ekonomi daerah saat ini menjadi salah satu prioritas utama. Seiring dengan dinamika dan ketidakpastian ekonomi global yang terjadi saat ini.
“Yang menjadi topik diskusi kita pada hari ini adalah program pengembangan daerah. Yang memang untuk OJK belum merupakan program yang lama yang didorong dan menjadi prioritas, bahkan bisa dikatakan baru kita prioritaskan dalam satu setengah tahun terakhir,” ujar dalam Konferensi Nasional yang digelar OJK, di Jakarta, Senin (28/4/2025).
Mahendra menjelaskan, sejak awal berdiri, OJK memang memiliki tugas pokok di bidang pengaturan dan pengawasan lembaga jasa keuangan (LJK), serta pelindungan konsumen, nasabah, dan investor. Karena itu, perhatian langsung terhadap pengembangan ekonomi belum menjadi prioritas, bahkan sempat dikhawatirkan dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan tugas pengawasan.
”Karena kalau dianggap untuk mendukung pertumbuhan pengembangan ekonomi daerah, lalu kemudian dilakukan kegiatan, aktivitas, dan langkah-langkah yang memengaruhi tata kelola, governance, dan juga prudensial dari LJK yang diawasi, maka menjadi pertanyaan di mana sebenarnya OJK dapat menjalankan tugas utamanya,” katanya.
Baca Juga
Namun dalam perkembangannya, lanjut Mahendra, OJK tetap dapat mendukung pengembangan ekonomi tanpa mengorbankan governance, compliance, dan objektivitas dalam pengawasan. Ditambah, revisi Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang tengah dibahas akan memperluas mandat OJK untuk lebih aktif mendukung pengembangan ekonomi nasional.
”Jadi ini akan menjadi salah satu tugas utama dari OJK ke depan, itu proses perjalanan mengenai bagaimana OJK dan tentu seluruh infrastrukturnya masuk ke dalam aktivitas pengembangan ekonomi,” ucapnya.
Mahendra juga menyoroti tantangan kondisi global saat ini. Menurutnya, untuk mengantisipasi prospek ekonomi dunia yang tidak pasti perlu mendorong sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru berbasis domestik, khususnya daerah.
Baca Juga
“Kalau dilihat perkiraan terakhir dari IMF, World Economic Outlook, pertumbuhan ekonomi global itu sudah direvisi. Untuk tahun ini dan tahun depan revisi ke bawah, masing-masing 0,5% dan 0,3% hingga secara keseluruhan menjadi 0,8% dalam dua tahun ke depan ini, lebih rendah dari sebelumnya,” ujarnya.
“Dan itu merupakan agregasi dari pertumbuhan yang melambat dari seluruh negara-negara di dunia,” sambung dia.
Oleh karena itu, kata Mahendra, perlu mendorong motor-motor pertumbuhan ekonomi yang semakin terdiversifikasi. Artinya, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah di setiap provinsi, kabupaten, kota, dan tentu kawasan wilayah spasial yang terkait di bawahnya.
“Ini yang menjadi taruhan bagi kita apakah pertumbuhan ekonomi nasional kita akan bisa tetap terjaga atau sepenuhnya tergantung dan terdampak dari perkembangan ekonomi global yang saya sampaikan tadi,” katanya.

