Anak Usaha ABM Investama (ABMM) Tekan Emisi Karbon hingga Diganjar Penghargaan, Intip Strateginya
JAKARTA, investortrust.id – PT ABM Investama Tbk (ABMM) menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 16% pada 2030. Komitmen ini sejalan dengan target nasional untuk menuju emisi nol bersih (net zero emission) pada 2060 dan pembangunan hijau berkelanjutan.
Guna mewujudkannya, perseroan telah melakukan sejumlah aksi. Salah satunya melalui anak usahanya, PT Cipta Krida Bahari (CKB Logistics) yang bergerak di bidang logistik terintegrasi, dengan menerapkan carbon emission reduction di operasional Cakung.
Proyek yang dijalankan sejak 2022 ini berhasil mengurangi emisi karbon lebih dari 110 ton CO₂e, seperti penurunan emisi sebanyak 8% untuk armada dan 22% untuk konsumsi listrik warehouse pada 2022, dibanding tahun 2021.
Baca Juga
Korporasi Berperan Penting Dukung Pemerintah Tekan Emisi Karbon
Atas keberhasilan tersebut, CKB Logistics berhasil meraih BRONZE Stevie Winner dari ajang Asia-Pacific Stevie Awards atas program “Carbon Emission Reduction at Cakung Operation Area”.
Direktur CKB Iman Sjafei menjelaskan, proyek tersebut merupakan upaya nyata dalam mendukung efisiensi operasional sekaligus kepatuhan terhadap regulasi lingkungan. “Program ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang kami dalam mendukung target ABMM menurunkan emisi karbon sebesar 16% pada 2030 melalui pendekatan “Think Big, Start Small, Act Fast”. CKB Logistics berupaya membuktikan bahwa transformasi hijau dalam sektor logistik dapat dilakukan secara bertahap, namun berdampak besar jika dikelola secara strategis,” katanya dalam penjelasan resminya di Jakarta, Minggu (18/5/2025).
Dia mengatakan, Cakung dipilih menjadi fokus area penurunan emisi dengan berbagai inovasi, seperti penggantian armada, pemasangan smart cabin untuk memantau perilaku berkendara, hingga skylight di gudang yang bisa menekan konsumsi listrik hingga 15%. Keberhasilan program ini diukur melalui total emisi CO₂e yang dikurangi, persentase pengurangan konsumsi listrik, dan bahan bakar, serta usia rata-rata armada.
Emisi dihitung menggunakan faktor emisi Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), yaitu 2,7 kg CO₂e per liter diesel dan 0,785 kg CO₂e per kWh listrik. Selain itu, perubahan perilaku berkendara menjadi tolok ukur penting yang terlihat dari data smart cabin untuk menurunkan frekuensi pengereman mendadak dan akselerasi agresif.
Baca Juga
Project Lead Carbon Emission Reduction at Cakung Operation Area Muhammad Rosyid menjelaskan bahwa tantangan utama dalam proyek ini adalah membangun konsistensi praktik baru di lapangan. “Kami berfokus pada pengukuran yang akurat dan transparan, mulai dari monitoring emisi, perubahan pola berkendara, hingga efisiensi energi di warehouse. Semua ini butuh komitmen awal yang kuat, tapi hasilnya nyata,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden Direktur ABMM Andi Djajanegara mengatakan, pencapaian ini wujud komitmen ABMM dalam upaya menciptakan solusi hijau dan pengurangan emisi karbon melalui anak usaha dalam industri logistik yang terpadu. “Kami senantiasa menciptakan inovasi yang memaksimalkan operasional dan memprioritaskan solusi yang mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan dan tanggung jawab terhadap lingkungan,” ujarnya.

