Dari Panggung Musik ke Peternakan Domba, Kisah Kang Uceng Ubah Nasib Bareng Dompet Dhuafa
SUKABUMI, Investortrust.id - Husein, pria yang akrab dipanggil Kang Uceng warga Kalapanunggal, Sukabumi menjalani perjalanan panjang yang penuh liku. Dari seorang musisi panggung ke panggung, kini ia menjadi peternak sukses dan penggerak komunitas. Kesuksesannya tak lepas dari dukungan Dompet Dhuafa.
"Setelah Dompet Dhuafa datang dengan program ini, kami mulai sadar ada potensi besar di kampung,” ujar Kang Uceng dikutip dalam keterangannya, Jumat (9/5/2025).
Selama 17 tahun, Kang Uceng menekuni ternak domba. Sebuah keterampilan yang dipelajari bukan dari bangku sekolah, bukan pula dari orang tua, tetapi dari alam dan sesama peternak yang senasib.
“Kalau soal ternak, saya sekolahnya di alam. Dahulu cari rumput saja enggak bisa,” katanya pada Tim Dompet Dhuafa 2024 lalu, sambil tertawa dan mengenang masa-masa awal yang serba sulit.
Baca Juga
Kembangkan Peternakan Sapi Perah, Perusahaan Raksasa UEA Ini Teken MoU Investasi di Indonesia
Hidup Kang Uceng mulai berubah saat Dompet Dhuafa hadir ke kampungnya lewat program Tebar Hewan Kurban (THK). Program ini selain menyerap hewan-hewan ternak untuk kurban, juga memberdayakan peternak kecil di daerah-daerah agar bisa mandiri. Kang Uceng, yang kala itu masih memiliki enam ekor domba, melihat peluang besar dari program ini, baik dari segi finansial, maupun sosial.
Perjalanan awalnya tidak mudah. Pada tahun pertama, cukup prihatin. Dengan semangat buat kandang, tetapi domba belum datang. Terkadang rumput pun susah dicari. Belum lagi ego antar-pengurus kelompok yang jadi kendala. Namun, berkat bimbingan dari program pemberdayaan ini, Kang Uceng perlahan belajar membangun kelompok yang solid.
“Kuncinya, kita saling mengisi. Capek, iya. Namun, kalau dinikmati, jadi berkah. Prinsip saya sederhana. Punya mimpi besar, niat kuat, kerja keras, dan ulet,” ucapnya dengan percaya diri.
Dalam waktu 3 tahun, hasil nyata mulai terlihat. Ternaknya berkembang dari enam ekor menjadi lebih 30 ekor. Secara ekonomi, ia bisa membeli sepeda motor dan membangun rumah, sesuatu yang dahulu hanya jadi impian. Kang Uceng pun dipercaya memimpin kelompok ternak :Bashorun Fuadun", yang kini menjadi salah satu kelompok andalan di Kalapanunggal.
Baca Juga
Perusahaan Vietnam Bakal Bangun Peternakan Sapi Perah Terpadu di Sulteng
Tak hanya individu, perkembangan pesat juga dirasakan komunitas peternak di kampungnya. Dari semula hanya tiga kelompok, kini telah tumbuh menjadi sembilan kelompok yang saling menguatkan. Pada 2011, mereka mendirikan koperasi ‘Riung Mukti’ sebagai wadah untuk mengelola hasil ternak secara mandiri.
Namun, mimpi Kang Uceng ternyata lebih besar dari sekadar beternak. Pada 2018, bersama rekan-rekannya, ia mendirikan yayasan dan membangun madrasah untuk anak-anak yatim dan dhuafa di desanya.
“Inilah mimpi besar kami yang mulai terwujud. Di kampung kecil ini, di pelosok, sekarang ada pendidikan untuk anak-anak kami. Saya pun ikut mengajar seni budaya di sana,” tuturnya dengan penuh bangga.
Hingga kini, Kang Uceng terus berkhidmat untuk masyarakat luas di sekitarnya. Semangat sosial dan nilai-nilai kebersamaan yang ia tanamkan, banyak dapatkan dari program THK Dompet Dhuafa. Baginya, beternak bukan sekadar mencari penghidupan, tetapi jalan untuk membangun kampung, menyantuni yang lemah, dan mewujudkan mimpi bersama.

