main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. business

RI Bakal Produksi Baja Anti Karat Pertama untuk Proyek Besar Migas, Nilai Investasi Rp 100 Miliar



JAKARTA, investortrust.id – 
Indonesia akan memproduksi baja anti korosi atau karat pertama melalui kolaborasi antara PT CT Advance Technology dan Tubacex Group. Hal ini ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara dua perusahaan itu.

Kemitraan tersebut nantinya memproduksi material baja tahan karat berkualitas tinggi, seperti Austenitic, Duplex, Super Duplex, dan 6Mo, serta produk pipa dan fitting berbahan baku paduan tinggi lainnya.

Baca Juga

Trump Naikkan Tarif Baja Jadi 50%, Indeks Nikkei Jepang Tertekan

 

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta menyebutkan, nilai investasi dari kerja sama untuk memproduksi baja anti karat tersebut mencapai Rp 100 miliar untuk tahap awal.

"Terkait dengan investasi Rp 100 miliar, ini pure dari CT Advance Technology, karena yang melakukan pengembangan di sektor hulunya, yaitu bahan-bahan barang setengah jadi," ucap Setia dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Baca Juga

WKU Kadin Saleh Husin: Perlu Keberpihakan Pemerintah Agar Industri Baja Nasional Tak Mati Digerus Baja Impor

 

Setia menjelaskan, CT Advance Technology akan mengolah barang setengah jadi yang diimpor melalui Tubacex Group. Nantinya, barang setengah jadi itu diproduksi menjadi baja anti karat sebagaimana yang dibutuhkan oleh sektor minyak dan gas atau migas. "Jadi hanya untuk step awal saja yang mereka butuh, karena kebutuhannya sangat besar di Indonesia," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Owner Paradise Perkasa Group Henry Leo mengatakan, CT Advance Technology akan memproduksi sebanyak 10.000 ton baja anti karat yang dibutuhkan dalam proyek-proyek besar seperti BP Tangguh UCC dan Kutei North Hub. "Totalnya ini yang kita akan bisa produksi setahun itu sekitar 10.000 ton," terangnya.

BERITA TERKAIT

  • RI Bakal Produksi Baja Anti Karat Pertama untuk Proyek Besar Migas, Nilai Investasi Rp 100 Miliar

    11/06/2025, 07.06 WIB
  • WKU Kadin Saleh Husin: Perlu Keberpihakan Pemerintah Agar Industri Baja Nasional Tak Mati Digerus Baja Impor

    23/05/2025, 15.19 WIB
  • PHM Cetak Sejarah, Proyek Migas SNB AOI Gunakan Teknologi 'Offshore' Pertama di RI

    08/05/2025, 05.58 WIB
  • Bahlil Evaluasi Besar-besaran, Bahas 'Lifting' Migas dan Proyek Natuna 2025

    08/05/2025, 11.16 WIB
  • Vale Indonesia (INCO) Garap 3 Proyek Hilirisasi Nikel, Nilai Investasi US$ 8,5 Miliar  

    29/04/2025, 07.42 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Ecentio Tumbler Navy Selling
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATEDssss