Indonesia Tekankan Tata Kelola AI di London Tech Week 2025
LONDON, investortrust.id - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan komitmen Indonesia dalam menyeimbangkan inovasi kecerdasan buatan (AI) dengan tata kelola yang bertanggung jawab dalam forum “The Asia Get Together” yang digelar di London Tech Week 2025 awal pekan ini.
Dalam forum tersebut, Nezar menyampaikan pandangan Indonesia mengenai pengembangan AI yang inklusif dan beretika.
"Kami percaya bahwa inovasi harus berjalan seiring dengan tata kelola. Pendekatan Indonesia berakar pada komitmen ganda: memungkinkan inovasi yang gesit dan melindungi nilai-nilai demokrasi," ujar Nezar dikutip dari keterangan resmi, Rabu (11/6/2025).
Ia menyebutkan bahwa AI telah diintegrasikan dalam berbagai sektor pembangunan di Indonesia. Teknologi ini digunakan untuk modernisasi layanan publik, mendukung pertanian cerdas dan ketahanan iklim, transformasi pendidikan, serta memperluas inklusi keuangan.
Namun, mantan jurnalis senior itu mengakui adanya tantangan besar dalam pemerataan infrastruktur digital, terutama karena kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.
“Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, memastikan infrastruktur digital yang merata, dari broadband hingga layanan cloud, di seluruh wilayah perkotaan dan terpencil adalah tugas utama,” katanya.
"Kami percaya bahwa inovasi harus berjalan seiring dengan tata kelola. Pendekatan Indonesia berakar pada komitmen ganda: memungkinkan inovasi yang gesit dan melindungi nilai-nilai demokrasi," ujar Nezar dikutip dari keterangan resmi, Rabu (11/6/2025).
Ia menyebutkan bahwa AI telah diintegrasikan dalam berbagai sektor pembangunan di Indonesia. Teknologi ini digunakan untuk modernisasi layanan publik, mendukung pertanian cerdas dan ketahanan iklim, transformasi pendidikan, serta memperluas inklusi keuangan.
Namun, mantan jurnalis senior itu mengakui adanya tantangan besar dalam pemerataan infrastruktur digital, terutama karena kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.
“Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, memastikan infrastruktur digital yang merata, dari broadband hingga layanan cloud, di seluruh wilayah perkotaan dan terpencil adalah tugas utama,” katanya.
Nezar juga menyoroti pentingnya pengembangan talenta digital nasional. Ia menyatakan bahwa penguatan pendidikan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM), serta kolaborasi internasional, menjadi kunci dalam menciptakan sumber daya manusia yang siap bersaing di era AI.
Ia juga menyebut, London Tech Week tidak hanya menjadi ajang pameran inovasi, tetapi juga forum penting untuk membangun kolaborasi global. “Bagi negara-negara di Asia, terutama ekonomi digital yang berkembang seperti Indonesia, forum semacam ini memungkinkan kemitraan lintas batas dalam penelitian dan komersialisasi AI,” jelasnya.
Nezar hadir sebagai panelis bersama Menteri Digital Malaysia Gobind Singh Deo dan pejabat Departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Filipina, Napoleon Juanillo. Ia juga bertemu dengan sejumlah pemangku kepentingan dari Inggris, termasuk Deputy Mayor of London for Business & Growth, Howard Dawber; London & Partners; serta Innovate UK yang merupakan bagian dari UK Research and Innovation.
Partisipasi Wamenkomdigi dalam London Tech Week 2025 diklaim akan memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra inovasi digital di kawasan Asia dan global. Pemerintah Indonesia sendiri ingin menunjukkan bahwa negara ini tidak hanya sebagai konsumen teknologi, tetapi juga sebagai kontributor dalam pembentukan norma global AI.

