Backlog 9,9 Juta Unit, Izumi Sentul Realty Dorong Solusi Hunian Terpadu
JAKARTA, investortrust.id — Presiden Direktur PT Izumi Sentul Realty, Hiramsyah S Thaib menyoroti kondisi backlog perumahan di Indonesia yang masih di angka 9,9 juta unit. Ia menyatakan bahwa pembangunan perumahan rakyat merupakan fondasi utama dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa.
“Kalau kita mau belajar dari sejarah bangsa-bangsa di dunia, termasuk Singapura, cara paling utama untuk bisa mengangkat suatu bangsa menjadi sejahtera adalah melalui perumahan rakyat,” ujarnya dalam acara Opus Park Media Gathering di Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Hiramsyah menambahkan, kebutuhan dasar manusia tidak hanya mencakup pangan, papan, dan sandang, tetapi juga pendidikan, kesehatan, dan hiburan. Menurutnya, pendidikan terbaik justru dimulai dari rumah, bukan dari sekolah.
Dalam paparannya, ia mencontohkan Singapura yang berhasil mencatat pendapatan per kapita hingga US$ 90.689 pada 2024, jauh di atas Indonesia yang belum mencapai US$ 5.000.
Menyoroti pengembangan kawasan hunian, Hiramsyah menjelaskan, PT Izumi Sentul Realty melalui proyek Opus Park di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengusung konsep kawasan terpadu atau one-stop living. Menurutnya, Sentul City telah mengadopsi prinsip Transit Oriented Development (TOD), yang mendukung mobilitas efisien dan gaya hidup urban yang terintegrasi.
''Makanya urban design dan urban planning menjadi suatu yang mendasar. Apalagi sekarang ada konsep work from anywhere, akses transportasi dan jalan tol tidak jauh, sekolahnya juga nggak perlu jauh-jauh, belanjanya nggak perlu jauh-jauh begitu,'' ucap Hiramsyah.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, proyek apartemen tersebut telah dikonversi dari konsep konvensional menjadi smart eco apartment, menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan konsumen masa kini. Ia menggarisbawahi pentingnya riset pasar sebelum membangun produk properti.
"80% penduduk Indonesia saat ini adalah generasi muda, milenial dan Gen Z. Bahkan, mereka lebih memilih tinggal di apartemen daripada rumah tapak karena jauh lebih simple dan enggak ribet, safety-nya juga oke semua," jelas Hiramsyah.
Ia juga mencatat bahwa pandemi Covid-19 telah mempercepat pergeseran gaya hidup menuju digitalisasi dan efisiensi ruang.
Sekadar informasi, Proyek PT Sentul City Tbk (BKSL) dengan Sumitomo Corporation dan Hankyu Hanshim Properties Corp asal Jepang ini dikembangkan melalui PT Izumi Sentul Realty. Tingginya 35 lantai terdiri dari tiga menara mencakup 1.037 hunian. Tipe unitnya satu kamar tidur (KT) seluas mulai dari 40,54 m2 seharga Rp 778 juta, 2 KT mulai dari 61,79 Rp1,20 miliar, 2 KT+1 99,87 m2 Rp 2 miliar, dan 3 KT 160,10 m2 Rp 3,10 miliar.
Apartemen ini sudah terkoneksi langsung dengan Aeon Mall Sentul, pusat perbelanjaan modern dengan teknologi terkemuka asal Jepang. Adapun beragam fasilitas lainnya yang telah tersedia di kawasan tersebut seperti Pasar Bersih, Universitas Trisakti, makanan cepat saji KFC, RS EMC Sentul City, gerai IKEA yang menjual furnitur berkualitas, serta hanya 7-8 menit dari akses Tol Jagorawi.
Lebih jauh, Hiramsyah mengatakan, konsep apartemen ramah lingkungan ini turut mengusung prinsip 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Repair, Recover), serta penerapan teknologi Internet of Things (IoT) untuk menciptakan lingkungan hunian yang modern dan berkelanjutan.
"Dengan konversi menjadi smart eco superblock, kami yakin proyek ini memberikan nilai tambah yang dapat diterima dengan baik oleh masyarakat," pungkasnya.

