Kolaborasi PHE dan Sinopec! Teknologi CEOR "Hidupkan" Kembali Lapangan Minyak Tanjung
JAKARTA, Investortrust.id — PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui Regional 3 Kalimantan bersama Sinopec Energy Investment (HK) Holdings Limited menandatangani joint study agreement (JSA) untuk studi pengembangan teknologi chemical enhanced oil recovery (CEOR) di Lapangan Tanjung.
Kolaborasi ini bertujuan mengoptimalkan potensi lapangan migas melalui penerapan teknologi CEOR yang efektif meningkatkan produksi lapangan Tanjung, salah satu aset strategis di Regional 3 area Kalimantan.
CEOR merupakan metode lanjutan peningkatan perolehan minyak (enhanced oil recovery) melalui injeksi bahan kimia khusus ke dalam reservoir. Teknologi ini bekerja, salah satunya menurunkan tegangan antar-muka antara minyak dan air serta meningkatkan mobilitas minyak, sehingga memungkinkan lebih banyak minyak mengalir ke sumur produksi. Metode ini terbukti efektif, khususnya di lapangan yang masih tersisa minyak, tetapi sulit diproduksikan.
Baca Juga
Bidik Swasembada Energi, PHE Pacu Eksplorasi dengan Pertumbuhan 37% Lewat 3 Strategi Ini
Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Rachmat Hidajat, menyampaikan, PHE antusias dapat memulai kolaborasi dengan Sinopec.
"Ini merupakan tonggak penting dalam upaya kami meningkatkan produksi migas nasional melalui penerapan teknologi EOR. Kami percaya perjanjian ini akan menjadi awal kemitraan yang saling menguntungkan,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (31/5/2025).
Hal senada disampaikan VP Development and Drilling Regional 3 Reza Rinaldi Zein. Menurutnya, kerja sama ini mencerminkan semangat bersama dalam mengembangkan Lapangan Tanjung secara berkelanjutan.
Sementara itu Sr Executive Vice President Sinopec Zhao Xuan menyampaikan optimismenya terhadap masa depan kemitraan ini. “Penandatanganan JSA ini merupakan milestone penting. Kami menghargai keterbukaan Pertamina dalam mengeksplorasi pendekatan dan model bisnis baru demi keberhasilan proyek ini,” ujarnya.
Kemitraan strategis PHE dan Sinopec ini merupakan hasil rangkaian panjang kerja sama yang telah terjalin sejak pertengahan 2023. Dimulai penandatanganan memorandum of understanding (MoU), kedua perusahaan kemudian menyepakati perjanjian kerahasiaan (confidentiality agreement), dilanjutkan dengan berbagai kunjungan lapangan, termasuk ke Lapangan Tanjung pada awal 2025.
Baca Juga
Misi Penyelamatan di Tengah Laut, PHE OSES Selamatkan Nelayan dari Maut
Evaluasi teknis dan pertukaran data subsurface pun menjadi bagian dari proses yang matang hingga akhirnya mengarah pada penandatanganan JSA di bulan Mei ini. Selanjutnya, studi teknis CEOR akan dilaksanakan sepanjang 2025, meliputi kajian laboratorium, pemodelan reservoir, serta penyusunan rencana implementasi teknologi. Bila hasil studi menunjukkan kelayakan, uji coba lapangan (field application) ditargetkan akan dilaksanakan pada 2026, sebagai tahap awal menuju pengembangan penuh.
Inisiatif ini sejalan dengan strategi PHE dalam mendukung target nasional untuk mencapai produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030. Melalui penerapan teknologi CEOR di lapangan-lapangan mature seperti Tanjung, diharapkan terjadi peningkatan recovery factor yang signifikan serta optimalisasi cadangan yang selama ini belum dapat diproduksikan dengan metode konvensional.

