VKTR Gelar “Soft Launching” Fasilitas Perakitan Kendaraan Listrik Komersial CKD Pertama di Indonesia
MAGELANG, investortrust.id - PT VKTR Sakti Industries (VKTS), anak perusahaan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), menggelar peluncuran awal (soft launching) fasilitas perakitan kendaraan listrik komersial utuh terurai (completely knocked down/CKD) pertama di Indonesia.
Fasilitas perakitan di Magelang, Jawa Tengah itu telah memproduksi kendaraan listrik kategori bus dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di atas 40%. Berkapasitas produksi hingga 3.000 unit per tahun, fasilitas tersebut dirancang untuk memenuhi permintaan kendaraan listrik nasional yang terus meningkat.
Acara soft launching perakitan kendaraan listrik VKTS dibuka Komisaris Utama VKTR, Anindya Novyan Bakrie. Acara itu dihadiri Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani, jajaran pemerintah, dan mitra strategis industri lainnya.
Baca Juga
VKTR Sukses Raih Tender 80 Bus Listrik Transjakarta, Ternyata gara-gara Ini
Anindya Bakrie menjelaskan, kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkenalkan kesiapan infrastruktur industri VKTR kepada para pemangku kepentingan utama, termasuk perwakilan pemerintah, mitra strategis, dan pelaku industri kendaraan listrik nasional.
“Keberadaan fasilitas ini merupakan manifestasi nyata dari visi jangka panjang VKTR untuk menghadirkan solusi mobilitas berbasis teknologi, berkelanjutan, dan berdaya saing global,” kata Anindya dalam keterangan resmi, Kamis (29/5/2025).
Anindya Bakrie mengungkapkan, fasilitas tersebut berfungsi sebagai pusat perakitan kendaraan listrik komersial berbasis CKD. Fasilitas ini dirancang khusus untuk merakit bus dan truk listrik sebagai tulang punggung ekosistem kendaraan listrik nasional dari hulu ke hilir.
Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan, menurut dia, dimulai pada Februari 2024 dan rampung sepenuhnya pada akhir tahun yang sama. “Ini adalah sebuah pencapaian yang mencerminkan kapasitas manajerial dan teknologis VKTR, serta komitmen kuat terhadap transformasi energi dan transportasi,” ujar dia.
Sejak awal, menurut Anindya, VKTR membangun fasilitas ini bukan sekadar pabrik, melainkan sebagai pusat inovasi, kolaborasi, dan simbol kebangkitan industri kendaraan listrik nasional.
Baca Juga
“Dengan dukungan pemerintah, mitra strategis, dan tenaga kerja lokal, kami percaya Indonesia memiliki peluang strategis untuk memimpin transisi mobilitas berkelanjutan di Asia Tenggara dan berkontribusi nyata di pasar global,” tutur dia.
Dia menambahkan, rangkaian acara soft launching tidak hanya fokus pada sesi pengenalan fasilitas, tetapi juga menghadirkan factory tour yang memberikan pengalaman langsung kepada para pemangku kepentingan.
“Soft launching memberikan pengalaman langsung untuk menelusuri area perakitan dan mengenal lebih jauh struktur, fungsi, serta kesiapan lini produksi kendaraan listrik di dalam fasilitas, mulai dari perakitan sasis, pengelasan (welding), perakitan utama (general assembly), pemangkasan bodi (trimming), hingga penyempurnaan akhir.
“Seluruh proses ditampilkan secara transparan untuk menunjukkan kapabilitas teknologi dan operasional VKTR,” tandas dia.
Berdaya Saing Tinggi
Fasilitas ini, kata Anindya Bakrie, telah berhasil memproduksi kendaraan listrik dengan TKDN di atas 40% untuk kategori bus. Ini sekaligus membuktikan bahwa VKTR mampu menghasilkan produk berdaya saing tinggi dengan nilai lokal yang kuat.
“Dengan kapasitas produksi hingga 3.000 unit per tahun, fasilitas ini dirancang untuk memenuhi permintaan kendaraan listrik nasional yang terus meningkat,” ucap dia.
Anin mengemukakan, beberapa mitra strategis, seperti Transjakarta telah memesan unit bus listrik VKTR melalui operator DAMRI, serta telah mengoperasikan unit-unit bus listrik VKTR melalui operator Sinarjaya dan Mayasari Bakti pada periode sebelumnya.
Dia menegaskan, fasilitas perakitan kendaraan listrik VKTR di Magelang menjadi tonggak penting (landmark) dalam peta jalan (roadmap) industrialisasi VKTR. Ke depan, VKTR menargetkan peningkatan TKDN hingga di atas 60% secara bertahap, perluasan lini produksi, dan penguatan posisi Indonesia dalam rantai pasok kendaraan listrik global.
Baca Juga
80 Bus Listrik Baru VKTR Bakal Mengaspal di Jakarta Tahun Ini
“Roadmap ini akan menjadi panduan strategis menuju masa depan industri otomotif nasional yang lebih hijau, mandiri, dan kompetitif,” ujar Anin.
Sementara itu, Direktur Utama VKTR, Gilarsi Wahju Setijono menjelaskan, fasilitas ini merupakan wujud nyata keseriusan VKTR dalam menghadirkan kendaraan listrik komersial yang tidak hanya andal dan berkualitas, tetapi juga merupakan sebuah demonstrasi keahlian para insinyur Indonesia.
“Dengan TKDN yang telah melampaui 40%, kami membuktikan bahwa Indonesia mampu memproduksi kendaraan listrik berstandar global yang tetap bernapas local,” ujar dia.
Gilarsi mengatakan, soft launching itu juga menjadi momen penting bagi VKTR untuk memperkenalkan identitas produk kendaraan listrik komersial yang mengangkat kekayaan alam Indonesia sebagai inspirasi utama.
Untuk kategori bus, VKTR memperkenalkan nama Tidar HF 12 dan Arjuno HF 8, yang melambangkan kekuatan dan kestabilan. Sedangkan untuk lini truk listrik, VKTR menggunakan nama Musi HDT 64 L yang merepresentasikan aliran energi dan daya dorong.
Baca Juga
VKTR Bakal Operasikan Truk Listrik di Kawasan Food Estate Merauke
“Pemilihan nama-nama ini menegaskan bahwa VKTR tidak hanya menghadirkan kendaraan yang unggul secara teknologi, tetapi juga mencerminkan nilai budaya dan karakter lokal Indonesia,” tutur dia.
VKTR adalah pelopor elektrifikasi segmen kendaraan komersial di Indonesia. VKTR resmi melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dan mencatatkan (listing) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Juni 2023, menjadikannya emiten kendaraan listrik komersial pertama di Indonesia.

