Dihadiri Prabowo dan PM Li Qiang, Business Reception Pertemukan 200 Pengusaha RI dan China
JAKARTA, investortrust.id - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar gala dinner bertajuk Indonesia-China Business Reception di Shangri-La Hotel, Jakarta, Sabtu (24/5/2025). Acara ini dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang serta 200 pengusaha dari kedua negara.
"Dinner gathering yang diadakan Kadin dan insyaallah akan dihadiri PM (Li Qiang) langsung dan 100 pengusaha dari China yang akan hadir dan 100 pengusaha dari Indonesia," kata Menteri Investasi dan Hilirisasi/ BKPM Rosan Roeslani seusai menyambut PM Li Qiang di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (24/5/2025).
Baca Juga
Business Reception Sambut Kedatangan PM China, Prabowo Hadir
Rosan menilai forum tersebut sangat strategis untuk mendorong terbentuknya kesepakatan-kesepakatan baru yang konkret. Rosan pun optimistis kunjungan PM Li Qiang ke Indonesia membawa potensi besar dalam memperkuat kerja sama ekonomi, terutama melalui perluasan investasi dari China. Apalagi, dalam kunjungannya ke Indonesia, PM Li Qiang turut membawa puluhan pengusaha China yang siap menjajaki peluang investasi baru.
“Beliau kan hadir tidak hanya sendiri, tetapi juga dengan rombongan pengusahanya ada kurang lebih 60 pengusaha yang hadir, dan itu adalah pengusaha-pengusaha yang besar. Tidak hanya yang sudah berinvestasi di Indonesia, tetapi juga yang belum berinvestasi di Indonesia," kata Rosan.
Rosan juga menegaskan investasi senilai US$ 10 miliar yang sebelumnya telah disepakati kedua negara sudah dalam tahap implementasi. Ia menjelaskan fokus kunjungan PM Li Qiang kali ini adalah membuka peluang bagi proyek-proyek baru lintas sektor.
"Ya sebetulnya dalam kesempatan ini, kalau yang (US$) 10 miliar itu kan sudah langsung berjalan. Nah, kalau yang ini lebih sifatnya yang baru, ada beberapa kesepakatan dengan dunia usaha, beberapa sektor dan juga ada yang dengan BUMN. Jadi ini adalah proyek-proyek baru, dan tentunya kami dari Kementerian Investasi akan mengawal, sehingga proyek itu berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapannya," katanya.
Kepala BPI Danatara itu juga menjelaskan bidang kerja sama yang akan dijajaki meliputi transportasi, pengembangan klaster industri, hilirisasi mineral, dan kimia. Kerja sama ini juga melibatkan sinergi antara perusahaan swasta dan BUMN.
"Ada di beberapa bidang, baik itu di bidang kerja sama untuk gerbong, kereta api, kemudian di industrial cluster untuk bersama-sama dengan badan usaha lain, dan juga dengan kembali lagi dengan BUMN. Jadi tidak hanya dengan BUMN tetapi bergabung dengan tiga itu juga. Kemudian di bidang mineral, downstream dari EV battery itu juga ada, dan masih ada beberapa lainnya termasuk juga dari chemical," ujarnya.
Baca Juga
PM Li Qiang Bawa 60 Pengusaha China ke Jakarta, Siap Jajaki Peluang Investasi Baru
Kunjungan ini juga bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–China. Rosan menekankan pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Premier Li Qiang akan difokuskan pada penguatan kerja sama strategis di berbagai bidang.
"Rencana besok juga ada pertemuan pada jam 10 pagi, kemudian akan dilanjutkan dengan lunch yang akan melibatkan juga para pengusaha, ya nanti tentunya pembicaraan itu akan terjadi untuk bagaimana lebih meningkatkan hubungan yang di mana tahun ini adalah 75 tahun, hubungan dari Indonesia dan China," paparnya.

