PLTP Lumut Balai II Segera COD, Indonesia Kejar Gelar Nomor Satu Geotermal Dunia
JAKARTA, investrost.id - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE mengungkapkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit II direncanakan akan commissioning on date (COD) pada pertengahan 2025. Langkah ini untuk memacu Indonesia sebagai raja geotermal dunia menyalip Amerika Serikat (AS).
“Yang saat ini, tahun ini, insyaallah akan COD, di antaranya mudah-mudahan Lumut Balai Unit II yang kita targetkan beroperasi. Mudahan-mudahan di akhir bulan Juni ini, COD-nya,” kata Manager Corporate Communication PGE Muhammad Taufik dalam media gathering IIGCE 2025 di Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Baca Juga
Panas Bumi Bisa Sumbang Rp 1.000 Triliun ke PDB, Ini Gebrakan PGEO Kuasai Pasar
Commissioning date (tanggal komisioning) adalah waktu ketika suatu sistem dinyatakan siap beroperasi setelah proses komisioning selesai.
PLTP Lumut Balai Unit II terletak di Sumatera Selatan dan memiliki kapasitas produksi listrik sebesar 55 megawatt (MW). Taufik menyebut, dimulainya operasional PLTP tersebut menjadi salah satu upaya menggenjot pemanfaatan potensi panas bumi yang masih 12%.
Indonesia memiliki sumber panas bumi terbesar nomor dua di dunia, yakni mencapai 24 gigawatt (GW). Namun, saat ini proyek PLTP yang sudah dibangun baru 2,3 GW atau sekitar 12%.
Terkait pengembangan PLTP di Indonesia, Taufik menyampaikan, kesiapan industri dalam negeri juga harus didukung kebijakan pemerintah, termasuk Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
“Jadi seharusnya kalau selama itu diakomodir di RUPTL, tentunya pemanfaatan ini kan diatur distribusinya oleh PLN. Jadi kami rasa itu sudah diakomodir dan sudah siap tentunya,” ujar dia.
Baca Juga
Mahal di Awal, Murah di Akhir! Bangun Pembangkit Geotermal Butuh Rp 44 Triliun Per 1 GW
Sebelumnya, PGE sedang memproses akuisisi Olkaria, salah satu Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) di Kenya, Afrika. Ke depan, PGE juga mengungkapkan masih ada beberapa penjajakan untuk eksplorasi potensi geotermal di luar negeri. “Masih belum (ada proyek baru), masih penjajakan,” sebut dia.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) Julfi Hadi mengungkap Indonesia masih memerlukan penambahan kapasitas produksi listrik dari panas bumi sebesar 1.100 megawatt (MW) untuk menjadi yang terbesar di dunia.
“Targetnya jelas the biggest geothermal produser di dunia, sekarang Amerika 3,8 GW (Gigawatt), kalau kita kita perlu 1.100 MW lagi,” kata Julfi Hadi.

