Bersama BRICS, Indonesia Tancap Gas di Jalur Energi Bersih untuk Masa Depan Bumi
JAKARTA, investortrust.id - Indonesia menjajaki peluang kerja sama dengan negara-negara yang tergabung dalam Brasil, Rusia, India, China, South Africa (BRICS) untuk ketahanan energi internasional. Termasuk pembaruan BRICS Energy Cooperation Roadmap atau Peta Jalan Kerja Sama Energi BRICS.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung yang mewakili Indonesia dalam BRICS Energy Ministerial Meeting menyampaikan, ada peluang kuat Indonesia untuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk wujudkan energi bersih demi masa depan bumi.
Dia memaparkan, bidang-bidang tersebut, meliputi pengembangan energi nuklir, energi terbarukan dan smart grid, bioenergi, hidrogen, amonia, carbon capture storage/carbon capture utilization storage (CCS/CCUS), serta pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) off-grid, dan tenaga air.
"Kami melihat peluang kuat untuk meningkatkan kolaborasi dengan negara-negara BRICS dan mitra kerja sama di berbagai bidang, termasuk sharing best practices pada upaya memperkuat ketahanan energi," ujar Yuliot dalam keterangannya, Rabu (21/5/2025).
Terkait aspek pembiayaan, Yuliot mendorong negara-negara BRICS untuk mengeksplorasi mekanisme pembiayaan khusus, guna mendukung transisi energi adil dan inklusif di masa depan.
"Kami yakin BRICS memiliki posisi strategis dan keberagaman untuk membentuk kembali tata kelola energi global. Kami berharap dapat bekerja sama dengan semua negara anggota BRICS dalam membentuk masa depan yang aman, adil, dan berkelanjutan," ujar Yuliot.
Dia menekankan posisi strategis Indonesia yang selaras dengan kondisi global, yakni transisi energi menuju energi bersih. Menurutnya, transisi energi yang dilakukan di Indonesia harus bersih, adil, berkelanjutan, dan inklusif, untuk memastikan tidak ada yang tertinggal.
"Transisi energi tidak harus dilakukan dengan pendekatan one-size-fits-all, tetapi merefleksikan kondisi nasional, prioritas pembangunan, dan kedaulatan teknologi," ucap dia.

