main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. business

Bukan Cuma Eksportir, Indonesia Mesti Jadi Penentu Harga Timah Dunia

 

JAKARTA, Investortrust.id - Komisi VI DPR menyatakan dukungan terhadap langkah perbaikan tata niaga timah, sehingga mampu mendorong Indonesia mengambil peran lebih besar dalam mengendalikan harga timah global. 

 

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama PT Timah Tbk dan Holding Pertambangan MIND ID, DPR mendorong pembentukan aliansi pengatur harga bersama negara produsen utama timah lainnya.

 

Secara global, di samping China dan Peru, Indonesia termasuk dalam tiga negara produsen terbesar timah. Oleh karenanya, Indonesia mampu menjadi salah satu global price setter untuk komoditas timah.

 

Baca Juga

Hilirisasi Jalan Terus, MIND ID "Gaspol" Tata Kelola Timah Nasional

 

Pengaruh Indonesia sangat terlihat pada periode 2024. Produksi timah Indonesia yang menurun dari 65.000 ton pada 2023 menjadi 45.000 ton pada 2024, ikut berkontribusi pada kenaikan harga timah dunia dari harga rata-rata US$ 26.583 per ton pada 2023 menjadi harga rata-rata US$ 31.164 per ton pada 2024. 

 

Ketua Komisi VI DPR Anggia Erma Rini menyampaikan Indonesia adalah salah satu pemilik cadangan dan produsen timah terbesar dunia, tetapi belum memiliki kendali cukup terhadap mekanisme penentuan harga pasar internasional. "Kondisi tersebut menjadi sinyal penting bahwa tata kelola dan tata niaga timah harus segera direformasi, termasuk penetapan harga," kata dia dalam keterangannya, Senin (19/5/2025). 

 

https://cloudinary-a.akamaihd.net/dzvyafhg1/image/upload/v1738055302/investortrust-bucket/images/1738055294230.jpg
Kegiatan penambangan Timah di Bangka. Foto: Investortrust/Mohammad Defrizal ()
Source:

 

Menurutnya, PT Timah Tbk bersama Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID harus menjadi salah satu aktor di garda terdepan perbaikan tata kelola sehingga mampu mendorong Indonesia mengambil peran lebih besar dalam mengendalikan harga timah global.

 

“Kita ini pemilik cadangan utama dunia, tetapi tidak punya kuasa harga. Dunia sangat bergantung pada kita, tetapi kita bukan price setter. Ini harus diubah. Kita ingin Indonesia tidak hanya jadi penyedia bahan baku, tetapi penentu harga global,” tegas Anggia.

 

Anggota Komisi VI DPR Rieke Dyah Pitaloka berpendapat ketergantungan Indonesia pada bursa timah dunia menjadi salah satu aspek tata niaga yang perlu diperbaiki. Pasalnya, pada bursa timah dunia, Indonesia tak memiliki posisi strategis untuk menentukan harga. 

 

“Bursa timah justru tidak memberi keuntungan maksimal bagi PT Timah. Kita perlu mengevaluasi ulang kebijakan itu agar Indonesia bisa menentukan nilai tambah dari sumber daya alamnya sendiri,” jelas Rieke.

 

Baca Juga

Target Harga Saham Timah (TINS) Direvisi Turun, padahal Laba Melambung, Ada Apa?

 

Lebih lanjut, Anggota Komisi VI DPR Herman Haeron menambahkan, hilirisasi terintegrasi hingga sektor industri manufaktur Indonesia merupakan aspek yang perlu diperkuat.

 

Indonesia harus mampu memastikan produksi timah dapat terserap lebih baik oleh pasar dalam negeri, sehingga membantu menstabilkan harga di pasar global. Herman juga menilai, kemitraan internasional dalam langkah ini juga perlu dilakukan. 

 

“Kita harus berpikir global. Kalau perlu, PT Timah harus bangun kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan besar di China atau Korea Selatan yang menggunakan timah untuk industri elektronik. Itu cara memperkuat posisi tawar kita,” kata Herman.

BERITA TERKAIT

  • Bukan Cuma Eksportir, Indonesia Mesti Jadi Penentu Harga Timah Dunia

    19/05/2025, 07.07 WIB
  • Saham Telkom (TLKM) Mendadak Melesat Jelang RUPST Besok, Ternyata Tiga Agenda Ini Penentu  

    26/05/2025, 04.46 WIB
  • Bukan Cuma Grab, Danantara Bisa Jadi 'Game Changer' Saham GOTO? 

    23/07/2025, 07.32 WIB
  • Bukan Cuma Gaya! Huawei Fit dan Tablet Laris Manis di Pasar Indonesia

    27/05/2025, 13.58 WIB
  • Indonesia Mesti Perkuat Agenda Transisi Energi di Tengah Guncangan Geopolitik

    07/05/2025, 14.10 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Testing Dari Macbook Nullable Reporter 2