Argentina Lirik Pertanian Indonesia, tetapi Prabowo Pasang 3 Syarat Ketat Ini
JAKARTA investortrust.id - Pemerintah Indonesia menyambut baik rencana Argentina berinvestasi di sektor pertanian sebagai salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu terungkap dalam pertemuan bilateral Wakil Menteri Pertanian Argentina Agustin Tejeda Rodriguez dan Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono di Jakarta.
"Pemerintah membuka peluang investasi dari berbagai negara, termasuk Argentina, sepanjang memenuhi persyaratan teknis dan menawarkan harga yang kompetitif," ucap Sudaryono dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/5/2025).
Baca Juga
Pertanian Bukan Sekadar Pangan, Ini Fakta di Balik 28,5% Tenaga Kerja Indonesia
Wamentan Sudaryono menjelaskan, tiga syarat utama yang menjadi perhatian pemerintahan Prabowo Subianto, pertama terkait harga. Mengingat jarak Indonesia dan Argentina cukup jauh, biaya logistik perlu diperhitungkan.
Sudaryono menyebut, Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa ketersediaan daging dengan harga terjangkau merupakan upaya pemerintah meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak.
"Langkah ini bertujuan untuk menghadirkan produk protein hewani terjangkau, sehingga konsumsi protein per kapita masyarakat Indonesia dapat terus meningkat,” ungkapnya.
Kedua, soal perdagangan imbal dagang atau resiprokal. Menurutnya, jika Indonesia membuka pasar untuk daging Argentina, maka Argentina diharapkan memberi akses bagi produk pertanian Indonesia.
Baca Juga
Sektor Pertanian Bertumbuh Spektakuler, Sebuah Sinyal Kebangkitan Pertanian?
Sudaryono juga menawarkan ekspor buah tropis Indonesia, seperti pisang, manggis, dan nanas, serta daging ayam dan olahannya, karena produksi dalam negeri sedang surplus.
"Kami juga mengusulkan, karena Indonesia sekarang over supply untuk daging ayam dan olahan ayamnya, maka kita juga mengusulkan kepada beliau untuk kita bisa resiprokal," jelas Wamentan.
Ketiga, berkaitan sertifikasi halal. Selain sertifikat kesehatan, produk hewani yang masuk ke pasar Indonesia wajib memiliki sertifikasi halal mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. "Jaminan kehalalan menjadi syarat utama untuk memastikan penerimaan dan kepercayaan konsumen Indonesia,“ imbuh pria yang akrab disapa Mas Dar ini.

