Danantara Bakal Desain Ulang 'Road Map' BUMN Non-Tbk
JAKARTA, investortrust.id - Chief Operation Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, mengungkap saat ini lembaga sovereign wealth-fund (SWF) tersebut masih dalam tahap proses pengkonsolidasian perusahaan-perusahaan BUMN. Terbaru, dia menyebut Danantara telah meminta BUMN dan anak usaha non-Tbk untuk menunda rapat umum pemegang saham (RUPS) serta aksi korporasi.
Dony mengatakan, salah satu alasan dibalik penundaan RUPS BUMN non-Tbk adalah keinginan Danantara untuk melakukan desain ulang road map perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut.
"Kita akan melakukan juga streamlining bisnis, prosesnya kita akan me-redesign bisnis daripada 200 company yang hasil dari pengabungan ini. Kita akan lihat revenue streamnya, revenue parameternya, organisasinya, kita desain pula lewat road map daripada perusahaan ini," ungkap Dony saat menghadiri agenda monthly economic diplomatic breakfast bersama Kadin Indonesia di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Menurut Dony, langkah ini tidak lain adalah upaya dari Danantara untuk meningkatkan kualitas dari perusahaan-perusahaan BUMN, khususnya yang non-Tbk. Lebih jauh ia berharap agar perusahaan-perusahaan BUMN tersebut dapat menunjukkan kinerja optimal, termasuk peningkatan kontribusi melalui dividen.
Baca Juga
Instruksikan BUMN Non-Tbk Tunda RUPS, Bos Danantara Ingin Pastikan Operasional Efisien
"Sehingga nanti ini menjadi perusahaan-perusahaan yang punya skala bagus dan tentu saja kita harapkan secara operasional, itu akan memberikan kontribusi yang lebih maksimal juga terhadap dividen yang dihasilkan. Tahapan terakhirnya kita akan melakukan value creation dari perusahaan ini," tandas wakil menteri BUMN itu.
Diberitakan sebelumnya Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani membenarkan menginstruksikan seluruh BUMN dan anak usaha non-Tbk untuk menunda rapat pemegang saham (RUPS) dan aksi korporasi. Rosan menjelaskan alasan mengeluarkan instruksi tersebut.
Dikatakan, Danantara sebagai pemegang saham ingin mengevaluasi operasional BUMN agar berjalan efektif dan efisien.
"Jadi itu untuk sebetulnya untuk memastikan bahwa Danantara sebagai pemegang saham sekaligus melihat operasional ini secara baik dan benar dan efisienkan juga. Value creation Danantara juga mempunyai target yang dicanangkan pada intinya begitu," kata Rosan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/3/2025).
Rosan mengatakan, hal ini sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi BUMN. Prabowo meminta pemilihan para pimpinan BUMN berdasarkan meritokrasi.

"Ya karena memang kita kembali lagi yang dipilih ini kalau Bapak bilang itu yang best brain, best talent yang ada, yang berdasarkan meritokrasi ya. Jadi yang bedasarkan yang terbaik," ujar Rosan.
Diketahui, beredar instruksi yang ditandatangani Kepala Badan Pelaksana Danantara Rosan Roeslani kepada pada direksi BUMN dan anak usaha BUMN. Instruksi itu bernomor S-027/DI-BP/V/2025 tentang Arahan Terkait Pelaksanaan RUPS dan Aksi Korporasi BUMN dan Anak Usaha BUMN.
Dalam surat itu, seluruh direksi diinstruksikan menunda RUPS BUMN dan anak perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, hingga dilakukan kajian dan evaluasi menyeluruh oleh BPI Danantara dan holding operasional.
Namun, penundaan ini tidak berlaku bagi BUMN dan anak perusahaan yang berstatus sebagai perusahaan publik.

