main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. business

Ekspor Indonesia Berpotensi Naik US$ 1,7 Miliar akibat Perang Tarif

 

 

JAKARTA, investortrust.id – Nilai ekspor Indonesia berpotensi meningkat hingga US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 28,6 triliun jika pemerintah dan dunia usaha mampu memanfaatkan dampak perang tarif akibat kebijakan Presiden AS, Donald Trump.

 

“Secara garis besar, kita bisa melihat ada beberapa sektor, beberapa area produk yang punya potensi sangat besar. Salah satunya alas kaki berbasis tekstil, kemudian alas kaki berbasis karet. Itu potensinya sangat besar,” kata Wakil Ketua Keanggotaan Kadin Indonesia, Widiyanto Saputro di Jakarta, baru-baru ini. 

 

Berdasarkan paparan Widiyanto dalam acara "The 3rd China International Supply Chain Expo Roadshow", pertumbuhan ekspor alas kaki berbasis tekstil akan mencapai US$ 245 juta (Rp 4,1 triliun), alas kaki karet US$ 193 juta (Rp 3,25 triliun), dan sweater rajut  US$ 126 juta (Rp 2,12 triliun).

 

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1744864849/investortrust-bucket/images/1744864857795.jpg

 

 

"Secara keseluruhan, nilai ekspor Indonesia berpotensi meningkat hingga US$ 1,7 miliar atau  sekitar Rp 28,6 triliun (kurs Rp 16.800)," tutur Widiyanto.   

 

Baca Juga

Prabowo Setujui Pembentukan 3 Satgas, Tangani Tarif Trump, PHK, dan Deregulasi 

 

Menurut Widiyanto, secara spesifik, perang dagang antara AS dan China akan mengubah rantai pasok. “Begitu banyak rantai pasok di berbagai negara itu mengandalkan suplai dari China, tidak terkecuali  Indonesia,” tutur dia.

 

Berdasarkan kajian Kadin, kata Widiyanto, Indonesia diperkirakan menjadi negara nomor dua di Asia Tenggara, setelah Vietnam, yang akan mendapatkan keuntungan dari perang tarif.

 

“Syaratnya, Indonesia mampu menanganinya dengan baik. Jadi, justru perang dagang ini akan memungkinkan peningkatan industri di Indonesia, tentu saja bila ditangani dengan baik,” tegas dia.

 

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1743642406/investortrust-bucket/images/1743642414261.png

 

 

Widiyanto Saputro mengungkapkan, Kadin juga telah menyusun tiga rekomendasi kepada pemerintah dalam menghadapi perang tarif. Pertama, Indonesia perlu mendeferensiasikan ulang tentang kehadirannya dalam rantai masuk global.

 

“Di sini kami yakin bahwa Indonesia akan perlu dukungan dari rekan-rekan kita, para pengusaha, para produsen di China, untuk mengubah dan mendorong lanskap industri di Indonesia,” ujar dia.

 

Baca Juga

Pasar Asia-Pasifik Bergerak Lesu, Investor Cermati Dampak Tarif Trump terhadap Laba Korporasi

 

Rekomendasi kedua, menurut dia, pemerintah Indonesia perlu mendefinisikan ulang perubahan rantai pasok dan mengidentifikasi potensi-potensi ekspor yang lebih baik dari Indonesia ke negara-negara lain, dengan memanfaatkan rantai pasok global dengan skenario dan paradigma yang baru.

 

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1744166533/investortrust-bucket/images/1744166535241.jpg

 

 

“Rekomendasi terakhir adalah mendorong investasi di dalam negeri untuk meningkatkan kapasitas produksi, kapasitas peningkatan nilai tambah dari berbagai material dan berbagai produk yang akan menguatkan label made in Indonesia,” papar dia.

 

Widiyanto menambahkan, melalui langkah-langkah tersebut, Indonesia diharapkan mampu memanfaatkan perubahan rantai pasok global (global supply chain).  

 

Pada awal April lalu,  Presiden AS, Donald Trump menaikkan tarif resiprokal terhadap China dari 84% menjadi 125% karena Washington dan Beijing terus meningkatkan perang dagang timbal balik.

 

Baca Juga

Antisipasi Dampak Kebijakan Tarif Trump, Begini Hasil Stress Test Perbankan RI dari OJK

 

 

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1745222356/investortrust-bucket/images/1745222361842.jpg
T

 

Tarif resiprokal ini ditambahkan di atas tarif 20% yang sebelumnya  diberlakukan terhadap peredaran fentanil ilegal. Namun, beberapa impor dikenai tarif lebih tinggi lagi. Alhasil, beberapa barang China, termasuk kendaraan listrik dan alat suntik, dikenai tarif hingga 245% oleh AS.

 

Namun, pada 9 April 2025, Trump mengumumkan penundaan penerapan tarif impor tambahan terhadap sebagian besar negara selama 90 hari. Belakangan,  Trump juga melonggarkan  kebijakan tarif otomotif. (Ant)

BERITA TERKAIT

  • Ekspor Indonesia Berpotensi Naik US$ 1,7 Miliar akibat Perang Tarif

    30/04/2025, 01.29 WIB
  • Surplus Perdagangan Menipis, Sri Mulyani Ungkap Dampak Perang Tarif Trump Bikin Ekspor Lesu

    03/06/2025, 03.01 WIB
  • Inflasi AS Diproyeksikan Naik Akibat Beban Tarif yang Dibuat Donald Trump

    08/06/2025, 09.35 WIB
  • Dibayangi Penurunan Permintaan Akibat Perang Dagang, Harga Minyak Anjlok

    28/04/2025, 19.57 WIB
  • Konflik India-Pakistan Berpotensi Pengaruhi Ekspor Sawit, RI Perlu Cari Peluang Pasar Baru

    14/05/2025, 07.12 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Ecentio Tumbler Navy Selling
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATEDssss