Kementerian PKP Bakal Godok Regulasi Rumah Pesisir untuk Program 3 Juta Rumah
JAKARTA, investortrust.id - Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah menyatakan, pihaknya tengah menggodok kebijakan tentang rumah pesisir sebagai salah satu target dari Asta Cita Program 3 Juta Rumah.
Menurutnya, saat ini ada sekitar 12.000 kawasan perumahan di pesisir yang harus dilandasi pembangunannya dengan regulasi yang jelas.
“Termasuk 12.000 kawasan perumahan yang ada di pesisir. Saya mengecek regulasi tentang rumah pesisir, tidak ada. Dalam undang-undang tidak ada konsep rumah pesisir,” kata Fahri di sela-sela Rapat Koordinasi Teknis Perumahan Pedesaan di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).
“Konsep ini belum ada, belum kita regulasikan. Di regulasi yang baru mesti kita buat, sekarang tanggung jawab pesisir ini ada di Direktur Jenderal Kawasan (Permukiman),” sambungnya.
Fahri turut mencontohkan, Prabowo Subianto saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan di era Kepresidenan Joko Widodo (Jokowi) telah membangun sebanyak 200 unit rumah apung di Muara Angke, Jakarta Utara.
Baca Juga
Dukung Program 3 Juta Rumah, Pengembang Bakal Bangun 1 Juta Hunian di Desa
“Pak Prabowo memberi contoh waktu di Muara Angke, beliau membangun rumah pesisir. Rumah pesisir itu bawahnya, itu harus mengantisipasi rob sehingga di bawahnya itu nggak boleh ada bangunan. Sehingga kalau ada air datang, ombak atau gelombang datang, nggak kena atasnya,” ujar dia.
Sekadar informasi, Menteri PKP Maruarar Sirait pernah menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto telah membangun 200 unit rumah di kawasan tersebut pada masa jabatannya sebagai Menteri Pertahanan era Kepresidenan Jokowi.
''Kalau selama ini yang 200 (rumah) pertama ini dibangun oleh bapak Presiden Prabowo. Jadi, kami meneruskan saja. Nah, kita sebagai anak buahnya mencontoh, hal baik yang telah dilakukan pemimpin kita,'' ungkap dia.
Adapun Kementerian PKP bersama PT Harum Energy Tbk (HRUM) telah resmi menyerahkan 30 unit rumah apung senilai Rp 4,5 miliar dan satu unit mobil ambulan senilai Rp 300 juta di Muara Angke, Jakarta Utara. Diketahui, pembangunan rumah dan bantuan ambulan tersebut berasal dari program corporate social responsibility (CSR) dari Harum Energy.

