Gobel Ajak PNM dan BRI Bangun Desa UMKM di Gorontalo
JAKARTA, investortrust.id – Anggota DPR dari Gorontalo, Rachmat Gobel mengajak Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Bank BRI untuk bersinergi membangun desa berbasis UMKM di wilayah Gorontalo.
“Kita membangun role model secara bersama-sama agar hasilnya lebih optimal. Selama ini kita bekerja sendiri-sendiri. Sudah saatnya bekerja sama membangun sinergi,” kata Gobel dalam keterangannya, Sabtu (7/6/2025).
Baca Juga
Hal itu disampaikan Gobel seusai pertemuan dengan pimpinan Cabang BRI Gorontalo Komang Wahyu, dan Manajer Bisnis Mikro PNM Gorontalo, Ridho Humayang. Pertemuan itu turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo Ridwan Monoarfa, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo Mikson Yapanto, Wakil Ketua DPRD Kota Gorontalo Lola Yunus, dan mantan Wali Kota Gorontalo Marten Taha.
Dalam pertemuan itu, Gobel mengajak BRI dan PNM untuk bersinergi membangun Desa Tilihuwa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Desa Tilihuwa ini dikenal sebagai desa yang menghasilkan pertanian kacang tanah dan kuliner berbasis kacang tanah.
Selain itu, Gobel juga mengingatkan Gorontalo juga terkenal dengan pisangnya dengan rasa yang lebih nikmat.
“Mari kita berkolaborasi bersama. Ini untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakat,” katanya.
Gobel menceritakan upayanya membangun UMKM dan pariwisata di Gorontalo. Ia telah membangun destinasi wisata di Danau Perintis, menghidupkan Menara Limboto, dan berbagai lokasi destinasi wisata lainnya. Ia juga telah menggelar berbagai festival, seperti Festival Ikan Tuna, Festival Balon Udara, Festival Pantai Bolihutuo, dan lain-lain.
"Ini akan mengundang wisatawan lokal Gorontalo, wisatawan dari daerah lain, dan wisatawan nasional. Mereka akan menginap, membutuhkan kuliner, dan membutuhkan oleh-oleh. Jadi kita harus bangun semuanya,” katanya.
Melalui beragam pembangunan destinasi wisata, festival, dan pengembangan UMKM, Gobel meyakini akan memicu pertumbuhan ekonomi serta mewujudkan kemakmuran dan kemandirian rakyat.
"Gorontalo adalah salah satu provinsi termiskin di Indonesia. Juga tertinggal di bidang pembangunan sumberdaya manusia. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut maka harus dibangun pertaniannya, kelautannya, dan UMKM-nya serta wisatanya. Pilihan bidang-bidang ini karena yang masif itu wisata, pertanian, kelautan, dan UMKM,” katanya.
Gobel mengapresiasi berbagai program yang sudah dilakukan BRI maupun PNM. Namun, Gobel menilai harus ada role model yang berbasis komunitas dan sesuai dengan keunggulan lokal agar memiliki efek berantai yang simultan dan menjadi gerakan sosial.
“Nah, membangun desa berbasis ekonomi kacang adalah salah satu caranya. Nanti setelah itu desa berbasis pisang, dan lain-lain. Jika Desa Tilihuwa bisa sukses, ini akan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya,” katanya.
Gobel berharap Desa Tilihuwa ini akan menjadi desa wisata kacang. Untuk memperkuat desa kacang di Tilihuwa, Gobel akan mengadakan Festival Kacang Tilihuwa di Menara Limboto.
“Jadi ada momennya untuk menggaungkan produk kacang tersebut. Kita perlu eksposure yang bagus,” katanya.
Baca Juga
Gobel Beberkan 3 Hal Penting untuk Melindungi Konsumen Indonesia
Gobel mengatakan, pengembangan ekonomi berbasis komunitas dan dari desa serta dari bawah ini merupakan bagian dari perwujudan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pada poin enam Asta Cita tertulis, “Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.” Selain itu, pengembangan ekonomi dari desa dan bawah sesuai dengan pemikiran Prabowo seperti yang tertuang dalam buku Paradoks Indonesia dan buku Strategi Transformasi Bangsa.
“Kita harus membangun kemandirian dengan menguatkan ekonomi dan kelembagaannya serta berbasis komunitas, dari desa, dan dari bawah melalui ekonomi pangan dan berbasis budaya,” katanya.

