Pramono Anung Prioritaskan Program untuk Selesaikan Persoalan Warga Jakarta
JAKARTA, investortrust.id - Gubernur Jakarta Pramono Anung menyatakan memprioritaskan sejumlah program untuk menyelesaikan persoalan warga Jakarta. Terdapat setidaknya limat program yang diprioritaskan Pramono Anung, mulai dari Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), pemutihan Ijazah, hingga program-program yang berkaitan dengan difabel dan lansia.
"Saya ingin menyelesaikan persoalan warga di tingkat bawah. Warga di tingkat bawah itu, yang pertama adalah menyangkut Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat, pemutihan ijazah, kemudian hal yang berkaitan dengan difabel, hal yang berkaitan dengan lansia. Jadi lima inilah yang kemudian menjadi prioritas saya," kata Pramono Anung dalam jamuan makan malam bersama pemimpin redaksi media massa di Jakarta, Jumat (22/5/2025).
Baca Juga
Pramono Anung Minta Slank Tetap Bersatu Setelah Kepergian Bunda Iffet
Untuk KJP, Pramono Anung menyatakan, Pemprov Jakarta sudah membagikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) kepada 707.622 siswa. Jumlah itu bertambah hampir 200.000 siswa dari tahun sebelumnya yang mencapai 523.622 siswa.
"Ini ada penambahan hampir 200 (ribu) siswa lebih dari yang biasanya dapat," katanya.
Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) itu menyatakan, untuk Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) saat ini sudah diterima oleh 15.700 mahasiswa. Tidak hanya mahasiswa strata-1 (S1), Pramono Anung mengatakan, KJMU juga menjangkau hingga mahasiswa S3. Hal ini karena Pramono Anung ingin warga Jakarta memutus mata rantai kemiskinan dan membantu keluarganya.
"Saya ingin orang itu punya kesempatan untuk memotong garis ketidakberuntungannya dalam keluarga. Sebab kalau S1 pasti masih bisa kesulitan untuk mencari kerja. Kalau S2, S3, kalau S3 terutama IPK-nya bagus. Syaratnya IPK-nya harus bagus maka kemungkinan untuk bisa membantu dalam keluarganya itu besar sekali," katanya.
Selain itu, kata Pramono, mahasiswa yang mendapat KJMU tidak lagi setiap waktu dievaluasi. Penilaian terhadap penerima KJMU berdasarkan indeks prestasi kumulatif (IPK).
"Kalau kemudian dia bisa langsung S2 maka itu akan kita kawal, kita bantu," paparnya.
Baca Juga
Pramono Anung Minta Sebutan RSUD di Jakarta Diubah Jadi Rumah Sakit Internasional
Dalam kesempatan ini, Pramono mengatakan, persoalan ijazah yang ditahan di sekolah saat ini menjadi persoalan serius di Jakarta. Pramono mengatakan, terdapat ijazah yang tertahan di sekolah lebih dari 5 tahun. Sekolah yang menahan ijazah hampir seluruhnya sekolah swasta. Pramono menyatakan akan memutihkan lebih dari 6.652 ijazah pada tahun ini.
"Sehingga dengan demikian inilah yang kami kerjakan termasuk lansia dan difabel. Sekarang ini mereka sudah memperoleh kembali hak-haknya dan mudah-mudahan ini bisa membantu hal yang sudah ada," katanya.

