main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. national

Komnas HAM Selidiki Ledakan Amunisi di Garut yang Tewaskan 13 Orang

 

JAKARTA, investortrust.id = Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sedang memantau dan menyelidiki peristiwa ledakan amunisi milik TNI AD di Garut, Jawa Barat. Peristiwa yang terjadi pada Senin (12/5/2025) itu menewaskan 13 orang yang terdiri dari empat prajurit TNI dan sembilan warga sipil.

 

Anggota Komnas HAM Uli Parulian Sihombing mengatakan, Komnas HAM telah menerjunkan tim ke lokasi sejak Kamis (15/5/2025) kemarin. Tim Komnas HAM masih bekerja meminta keterangan para saksi di sekitar lokasi kejadian.  

 

“Sejak hari Kamis (15/5), kami sedang melakukan permintaan keterangan kepada saksi yang ada di lokasi, di Kabupaten Garut,” kata Uli dikutip dari Antara, Jumat (16/5/2025).

 

Baca Juga

Ketua DPR Minta Ada Pihak yang Bertanggung Jawab atas Ledakan Amunisi di Garut

 

Para saksi yang dimintai keterangan oleh tim Komnas HAM, yakni pihak aparat pemerintah, saksi di lapangan, dan keluarga korban. Komnas HAM juga akan meminta keterangan TNI AD, Kodam Siliwangi, Polres Garut, dan Polda Jawa Barat terkait ledakan amunisi tersebut.

 

“Jadi, kami masih tahapan penyelidikan sekarang,” ujar Uli.

 

Diberitakan, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menjelaskan kronologi ledakan amunisi di Garut. Tragedi ini terjadi saat pelaksanaan pemusnahan amunisi afkir atau tidak layak pakai yang merupakan inventaris TNI AD di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut sekitar pukul 09.30 WIB. Pemusnahan tersebut dilaksanakan oleh jajaran Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD. 

 

"Pada awal kegiatan secara prosedur telah dilaksanakan pengecekan terhadap personel maupun yang berkaitan dengan lokasi peledakan dan semuanya dinyatakan dalam keadaan aman," kata Wahyu, Senin (12/5/2025). 

 

Selanjutnya, tim penyusun amunisi melakukan persiapan pemusnahan di dalam dua lubang sumur yang disiapkan. Peledakan dua sumur yang telah dimasukkan amunisi afkir dilakukan setelah seluruh tim pengamanan masuk ke pos masing-masing untuk melaksanakan pengamanan dan setelah dinyatakan aman.

 

"Peledakan di dua sumur ini berjalan dengan sempurna dalam kondisi aman," katanya. 

 

Setelah itu, personel mengisi satu lubang yang telah disiapkan lainnya dengan detonator yang sebelumnya dipakai untuk meledakkan dua lubang sumur. Lubang ketiga ini rencananya akan dimusnahkan dengan cara yang sama dengan pemusnahan amunisi di dua lubang sebelumnya. Namun, terjadi ledakan di lubang tersebut saat tim menyusun detonator di dalam lubang. 

 

"Saat tim penyusun munisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang," tuturnya. 

 

Akibat ledakan itu, 13 orang meninggal dunia. Para korban terdiri dari sembilan warga sipil dan empat anggota TNI AD. Keempat prajurit TNI AD yang meninggal dunia, yakni Kepala Gudang Pusat Munisi 3 Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Kops Peralatan Antonius Hirmawan, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan gudang Pusat Munisi 3 Pusat Peralatan TNI AD, Mayor Kops Peralatan Anda Rohanda, dan dua orang anggota gudang Pusat munisi 3 Pusat Peralatan TNI Ketendarat yaitu Kopda Eri Priambodo dan Pratu Apriu Seriawan. 

 

Sementara sembilan warga sipil yang meninggal yakni, Agus bin Kasmin, Ipan bin Obur, Iyus Ibing bin Inon, Anwar bin Inon, Iyus Rizal bin Saepuloh, Toto, Dadang, Rustiawan, dan Endang. 

 

"Saat ini semua korban yang meninggal dunia sudah dievakuasi ke RSUD untuk dilakukan tindakan selanjutnya," katanya. 

 

Baca Juga

DPR Didesak Bentuk Tim Independen Usut Ledakan Amunisi TNI di Garut

 

TNI AD menyampaikan dukacita yang mendalam terhadap para korban. TNI AD mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan para korban dan seluruh keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. 

 

 "Jajaran TNI AD mengucapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap semua korban. Prajurit TNI AD yang menjadi korban dalam musibah ini adalah prajurit-prajurit yang memiliki dedikasi yang tinggi dan kami juga berdukacita atas meninggalnya korban masyarakat sipil," ucapnya.

 

BERITA TERKAIT

  • Komnas HAM Selidiki Ledakan Amunisi di Garut yang Tewaskan 13 Orang

    16/05/2025, 08.17 WIB
  • TNI AD Beberkan Kronologi Ledakan Amunisi di Garut yang Tewaskan 13 Orang 

    12/05/2025, 10.43 WIB
  • TNI AD Investigasi Menyeluruh Ledakan Amunisi di Garut yang Tewaskan 13 Orang

    12/05/2025, 12.16 WIB
  • Tragedi Pemusnahan Amunisi di Garut, Ledakan Tewaskan 11 Orang Termasuk Anggota TNI

    12/05/2025, 09.02 WIB
  • Ledakan di Pelabuhan Utama Iran Tewaskan 15 Orang, Diduga Ledakan dari Bahan Bakar Roket

    27/04/2025, 05.17 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Ecentio Tumbler Navy Selling
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATEDssss