Prabowo Ingin Biaya Haji Indonesia Lebih Murah dari Malaysia
JAKARTA, investortrust.id - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan jajaran terkait untuk menurunkan biaya haji. Prabowo ingin biaya haji Indonesia lebih murah dibandingkan Malaysia.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya saat peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Minggu (2/4/2025).
Diketahui, besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2025 untuk setiap jemaah haji reguler rata-rata sebesar Rp 89.410.258,79 dengan asumsi kurs 1 US$ sebesar Rp 16.000 dan 1 SAR sebesar Rp 4.266,67. Biaya itu turun sekitar Rp 4 juta dari BPIH 2024 yang mencapai Rp 93.410.286,00.
Baca Juga
Prabowo Resmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah Bandara Soekarno-Hatta
BPIH terdiri atas dua komponen. Pertama, komponen yang dibayar langsung oleh jemaah haji atau disebut biaya perjalanan ibadah haji (Bipih). Kedua, komponen nilai manfaat yang bersumber dari hasil optimalisasi dana setoran awal jemaah haji. Penurunan BPIH tersebut berdampak pada turunnya Bipih yang harus dibayar jemaah dan nilai manfaat yang dialokasikan dari hasil optimalisasi setoran awal jemaah. Bipih yang dibayar jemaah, rata-rata sebesar Rp 55.431.750,78 atau 62% dari total BPIH 2025. Sisanya yang sebesar 38% atau rata-rata sebesar Rp 33.978.508,01 dialokasikan dari nilai manfaat.
Prabowo mengaku belum puas dengan penurunan biaya haji sekitar Rp 4 juta. Prabowo mengaku ingin biaya haji Indonesia termurah atau setidaknya lebih murah dari Malaysia.
"Alhamdulillah kita bisa menurunkan biaya haji Rp 4 juta yang sudah dirasakan oleh jemaah haji tahun ini, 203 ribu (jemaah). Tetapi Rp 4 juta saya minta dikurangi lagi, saya belum puas, kita harus yang termurah yang bisa kita capai, kalau bisa lebih murah dari Malaysia," kata Prabowo.
Kepala Negara menekankan, pemerintahan yang dipimpinnya berupaya keras untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji.
"Juga kita berjuang keras untuk menurunkan biaya haji semurah-murah yang kita mampu,” katanya.
Prabowo telah meminta Menteri Agama Menag) Nasaruddin Umar, Kepala Badan Penyelenggara Haji Moch Irfan Yusuf, hingga Penasihat Khusus Presiden untuk Urusan Haji Muhadjir Effendy untuk berkoordinasi dan bersama-sama mencari solusi penurunan biaya haji. Tak hanya itu, Prabowo menyatakan akan mengupayakan jalur diplomasi dengan Kerajaan Arab Saudi agar biaya haji dapat lebih ditekan.
“Saya sudah minta waktu untuk ketemu pimpinan negara Saudi, Kerajaan Arab Saudi. Di situ saya akan membahas upaya kita, permintaan Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, Prabowo meminta Garuda yang selama ini mejadi maskapai penerbangan haji jemaah Indonesia untuk melakukan efisiensi. Menurutnya, Garuda bisa mencoret anggaran yang tak perlu, sehingga biaya haji jadi bisa lebih murah.
“Garuda juga saya minta efisien dilakukan untuk menghilangkan hal-hal yang tidak perlu. Efisiensi bisa menurunkan biaya,” ujarnya.
Selain penurunan biaya haji, Prabowo juga berencana membangun kampung Indonesia di dekat Masjidil Haram agar anggaran perjalanan haji bisa lebih ditekan. Prabowo mengaku sudah berbicara dengan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dan menyampai rencana tersebut.
Baca Juga
Hari Ini, Prabowo Resmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah Bandara Soekarno-Hatta
Menurut Prabowo, jemaah haji dan umrah asal Indonesia bisa mencapai 2,2 juta dalam satu tahun. Pada periodr puncak, jemaah asal Indonesia mencapai 12.000 orang per hari.
“Ini sesuatu yang sangat besar, mungkin kita yang terbesar di dunia. Paling besar rombongan haji dan umrah. Dengan demikian tentunya pemerintah ingin memberi pelayanan terbaik kepada jemaah kita. Juga kita mengerti banyak jemaah kita sudah lanjut usianya,” jelasnya.
Video: Courtesy of Youtube Sekretariat Presiden

