Poin Penting Kehadiran Prabowo di May Day 2025: Presiden Pertama hingga RUU PPRT
JAKARTA, investortrust - Presiden Prabowo Subianto menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 yang digelar di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis (1/5/2025). Prabowo merupakan presiden pertama yang hadir secara langsung dalam peringatan Hari Buruh Internasional setelah 60 tahun.
Terdapat sejumlah poin penting lainnya terkait kehadiran Prabowo di May Day 2025.
- Prabowo Jadi Presiden Indonesia Pertama yang Hadir di Peringatan Hari Buruh Internasional Setelah 60 Tahun
Prabowo merupakan presiden kedua yang hadir di peringatan Hari Buruh Internasional. Sebelumnya, Presiden pertama RI Soekarno hadir di peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 1965 atau 60 tahun lalu. Di masa pemerintahannya, Soekarno menandatangani UU Nomor 12 Tahun 1948 atau UU Kerja yang salah satunya mengatur 1 Mei sebagai Hari Buruh.
Baca Juga
Komitmen Prabowo di Hari Buruh Jadi Angin Segar bagi Pekerja
- Prabowo Umumkan Pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional
Terdapat sejumlah isu menarik yang disampaikan Prabowo dalam pidatonya di May Day 2025. Salah satunya, Prabowo memberikan hadiah kepada kaum buruh dengan mengumumkan pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional. Dewan yang terdiri dari tokoh-tokoh buruh ini dibentuk untuk memperkuat hubungan buruh dengan pemerintah.
"Saya ingin memberi hadiah kepada kaum buruh pada hari ini, saya akan membentuk segera Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional yang akan terdiri dari semua tokoh-tokoh pimpinan buruh seluruh Indonesia," kata Prabowo dalam pidatonya.
Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional ini, kata Prabowo, bertugas mempelajari keadaan buruh dan regulasi yang menghambat kesejahteraan buruh. Dewan itu nantinya akan menyampaikan hasil kajiannya kepada presiden.
"Mereka tugasnya adalah mempelajari keadaan buruh dan memberi nasihat kepada presiden mana undang-undang yang enggak beres dan enggak melindungi buruh, mana regulasi yang enggak benar dan segera akan kita perbaiki," katanya.
Selain Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, Prabowo juga akan membentuk Satgas PHK. Kepala Negara menyatakan, negara tidak akan membiarkan masyarakat menjadi korban PHK yang sewenang-wenang.
"Bila perlu, tidak ragu ragu kita, negara akan turun tangan," katanya.
- Prabowo Dukung Penyelesaian RUU Perampasan Aset
Prabowo menegaskan dukungannya terhadap pengesahan RUU Perampasan Aset yang mandek bertahun-tahun. Kepala Negara menyatakan RUU ini penting untuk memperkuat upaya pemberantasan korupsi.
"Enak aja udah nyolong enggak mau kembalikan. Aset gue tarik aja lah itu," tegasnya.
Baca Juga
Prabowo Bakal Pertemukan 150 Tokoh Buruh dan 150 Pengusaha di Istana Bogor
Prabowo dalam pidatonya menegaskan pemerintahan yang dipimpinnya berusaha keras memberantas korupsi dari bumi Indonesia. Prabowo mengakui pekerjaan itu bukanlah pekerjaan yang ringan.
"Saya tiap hari diejek, tiap hari diancam, tiap hari macam-macam, tetapi saya tidak gentar. Saya sudah katakan, saya rela, saya ikhlas mati untuk bangsa dan rakyat saya," tegasnya.
Prabowo pun mengingatkan para pejabat pemerintahan untuk menghentikan praktik korupsi. Sebagai orang yang sudah lama hidup di Indonesia, Prabowo mengaku memahami perilaku korupsi yang dilakukan para pejabat.
"Gue lahir di Betawi, gue ngerti mana aset-aset yang milik negara dan gue akan tarik lagi menjadi milik negara," tegasnya.
- Prabowo Dukung Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 188 (ILO C188) tentang Pekerjaan dalam Penangkapan Ikan
Presiden Prabowo dalam pidatonya berjanji meratifikasi Konvensi ILO C188 tentang Pekerjaan dalam Penangkapan Ikan menjadi undang-undang. Pernyataan ini disampaikan Prabowo menanggapi permintaan buruh yang disampaikan Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat. Ratifikasi Konvensi ILO C188 ini penting untuk melindungi nelayan yang bekerja di tengah laut.
“Saran dari Pak Jumhur, undang-undang pekerja di laut, kapal-kapal, kita juga akan segera akan meminta (diratifikasi menjadi) undang-undang,” kata Prabowo.
- Prabowo Dukung Pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT)
Tak hanya RUU Perampasan Aset dan ratifikasi Konvensi ILO C188, Prabowo juga mendukung pengesahan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) menjadi undang-undang.
Prabowo memperkirakan pembahasan RUU PPRT akan rampung dalam waktu 3 bulan ke depan.
“Kita akan segera meloloskan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga. Wakil Ketua DPR yang hadir, Pak Dasco melaporkan kepada saya minggu depan RUU ini akan mulai segera dibahas,” kata Prabowo.
Baca Juga
May Day 2025, Prabowo Bakal Pelajari Kebijakan Pajak yang Berkeadilan
RUU PPRT bergulir sejak 2004 atau sejak 21 tahun lalu. RUU PPRT pertama kali diusulkan oleh Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (Jala PRT) pada 2004 ke DPR. RUU ini telah berulang kali masuk program legislasi nasional (prolegnas). Namun, hingga kini tak kunjung disahkan.
RUU PPRT penting segera disahkan mengingat kasus kekerasan terhadap PRT terus meningkat. Jala PRT mencatat sebanyak lebih dari 3.308 kasus kekerasan menimpa PRT sepanjang 2021 sampai dengan Februari 2024.
Selain poin-poin tersebut, terdapat sejumlah hal menarik lainnya yang disampaikan Prabowo dalam pidatonya di May Day 2025. Beberapa di antaranya, Prabowo berjanji mempelajari pajak agar tidak memberatkan masyarakat berpenghasilan rendah. Prabowo juga berjanji akan mempertemukan 150 tokoh buruh dengan 150 pengusaha di Istana Kepresidenan Bogor dalam waktu dekat.

