PDIP: Spirit Konferensi Asia Afrika Masih Relevan Hadapi Tantangan Global
JAKARTA, investortrust.id - PDIP menilai spirit Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada 1955 masih relevan untuk menghadapi tantangan global saat ini, seperti perang dagang dan ketidakadilan sosial.
Hal itu ditegaskan dalam diskusi “Warisan Bung Karno untuk Asia-Afrika dan Keadilan Sosial Global” yang diselenggarakan Badan Sejarah Indonesia PDI Perjuangan, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (26/4/2025).
Kepala Badan Sejarah Indonesia PDIP, Bonnie Triyana menyatakan, acara ini bukan sekadar mengenang sejarah, melainkan menegaskan kembali pentingnya spirit solidaritas bangsa-bangsa terjajah.
Baca Juga
Keanggotaan RI dalam BRICS Diharapkan Sejalan dengan Semangat KAA Bandung 1955
"Ini bukan hanya untuk melakukan romantisasi terhadap sebuah peristiwa sejarah, tetapi t lebih dari itu, kita ingin memetik nilai yang sangat penting dari spirit pembebasan bangsa-bangsa di Asia Afrika," ujar Bonnie, dikutip dari keterangan resmi.
Menurut Bonnie Triyana, KAA 1955 merupakan puncak perjuangan panjang bangsa-bangsa Asia-Afrika yang telah dimulai sejak era 1920-an. Sejumlah tokoh berkontribusi besar dalam mendorong gerakan pembebasan tersebut, seperti Soekarno, Ali Sastroamidjojo, hingga Nehru.
Baca Juga
IBC Dorong Penguatan Kolaborasi Bisnis dan Perdagangan Negara-negara Asia Afrika
"KAA ini mengandung cerita dari usaha memerdekakan diri yang dilakukan bangsa-bangsa terjajah, dimulai dari tahun 1920-an. Kemudian ada Liga Anti-Imperialisme dan sejarah intelektual dari perjuangan bangsa-bangsa Afrika itu sendiri. Diskusi yang menghadirkan sejarawan ini akan mengupas soal gerakan intelektual tersebut," jelas dia.
Diskusi ini juga diselenggarakan secara hibrid, sehingga menarik banyak peserta dari berbagai daerah, baik dari internal partai maupun masyarakat umum. (C-13)

