Harga Bitcoin Berpotensi Tembus US$ 120.000, Simak Katalis Utamanya
JAKARTA, investortrust.id – Harga aset kripto Bitcoin (BTC) berpotensi menembus level US$ 120.000 bulan ini, yang sekaligus menandakan harga tertinggi baru atau all time high (ATH) bagi uang elektronik besutan Satoshi Nakamoto tersebut.
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha pun menyebutkan, sejumlah katalis utama yang akan menentukan arah pergerakan harga kripto pekan ini.
“Pekan ini pasar akan terfokus pada rilis data inflasi AS yang dapat memengaruhi ekspektasi arah kebijakan moneter The Fed,” ujar Panji dalam surat elektronik (surel) yang dikirim pada Selasa (10/6/2025).
Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menjadi katalis utama dimaksud, antara lain perilisan indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) pada Rabu (11/6/2025). Konsensus menunjukkan, CPI headline naik menjadi 2,5% (yoy), dari 2,3% (yoy) bulan sebelumnya.
Kemudian core CPI naik menjadi 2,9% dari 2,8%, yang masing-masing naik.
Baca Juga
Harga Bitcoin Tembus US$ 110.000, Optimisme Makroekonomi Global Jadi Angin Segar?
“Implikasinya, inflasi yang lebih tinggi bisa kembali memunculkan ketakutan terhadap pengetatan The Fed. Namun, jika hasil sejalan atau lebih rendah dari ekspektasi, BTC dan aset berisiko berpotensi menguat,” jelas Panji.
Selanjutnya pada Kamis (12/6/2025), AS juga akan mengumumkan producer price index (PPI). Berdasarkan konsensus, PPI diproyeksi naik ke 2,6% (yoy) dari 2,4% (yoy) sedangkan core PPI diprediksi turun ke 3% dari 3,1%.
Panjo menjelaskan, data ini dianggap penting karena PPI sering menjadi indikator awal pergerakan CPI. Data PPI yang lebih lunak bisa memperkuat harapan bahwa tekanan inflasi mulai mereda.
Dengan perkiraan tersebut, Panji meyakini bahwa Juni masih berpeluang menjadi periode yang mencatatkan ATH bagi Bitcoin.
“Dengan latar makro dan sentimen global yang cenderung mendukung, data pekerjaan yang stabil, hingga ekspektasi inflasi yang mulai melandai Saya menilai peluang Bitcoin untuk kembali mencetak rekor all-time high pada Juni masih terbuka lebar,” tegas Panji.
Dia menambahkan, jika inflasi bergerak sesuai atau di bawah ekspektasi, diikuti tekanan makro yang mereda, maka BTC berpotensi besar untuk mencetak rekor harga tertinggi di kisaran US$ 115.000–US$ 120.000.
Baca Juga
Para Pakar Beberkan Strategi Utama Cara Pensiun Dini dengan Bitcoin

