main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. market

Melonjak 431%, Laba Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) Tembus Rp 139 Miliar  

 

 

JAKARTA, investortrust.id -  PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) membukukan lonjakan laba bersih sebesar 431% menjadi  Rp 139 miliar pada 2024 dibanding Rp 26,13 miliar tahun sebelumnya.

 

Lonjakan laba bersih Bakrie Plantations tahun lalu ditopang peningkatan laba kotor sebesar 27% menjadi Rp 605 miliar (year on year/yoy). Bersamaan dengan itu, laba operasi perseroan melesat 388% menjadi Rp 209 miliar.

 

Menurut Direktur Utama Bakrie Sumatera Plantations, Bayu Irianto, laba operasi Bakrie Plantations pada 2024 juga melambung 388% sejalan dengan kenaikan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar 80% menjadi Rp 372 miliar.

 

“Di sisi lain, nilai penjualan perseroan terkoreksi tipis 3% menjadi Rp 2,33 triliun,” kata Bayu Irianto dalam keterangan resmi yang diterima investortrust.id, Senin (9/6/2025).

 

Baca Juga

Optimistis, IEU-CEPA Bisa Buat Indonesia Ekspor CPO ke Eropa

 

Direktur & Investor Relations Bakrie Sumatera Plantations, Andi W Setianto menambahkan, penjualan Bakrie Plantations disokong komoditas sawit senilai Rp 1,68 triliun, oleokimia Rp 426 miliar, dan karet Rp 219 miliar. “Perseroan terus bekerja keras meningkatkan produktivitas aset kebun,” ujar dia.

 

 

https://cloudinary-a.akamaihd.net/dzvyafhg1/image/upload/v1749473153/investortrust-bucket/images/1749473153790.jpg
 

 

 

Andi menjelaskan, produktivitas lahan antara lain dilakukan melalui peremajaan dengan menggunakan bibit unggul di tengah meningkatnya harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dunia dari level rata-rata bulanan US$ 958 per ton cost, insurance, and freigh (CIF) Rotterdam pada Januari hingga ke rata-rata bulanan US$ 1.321 pada Desember 2024.

 

“Optimalisasi produktivitas pabrik juga dilakukan dengan pembelian buah sawit dari petani yang tidak memiliki pabrik sekaligus membantu kesejahteraan mereka,” tutur dia. 

 

Bakrie Plantations, kata Andi Setianto, senantiasa mengikuti protokol  Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang menjunjung tinggi prinsip ramah lingkungan dan keberlanjutan. Salah satunya adalah kebijakan zero burning atau tanpa membakar dalam melakukan kegiatan perkebunan.

 

 

 

 

“Keberlanjutan sawit mencakup banyak aspek people and planet, seperti menyejahterakan petani sesuai Sustainable Development Goals (SDG’s) no-poverty, zero-waste sesuai circular economy, dan no-deforestation reduksi emisi gas rumah kaca untuk climate change,” papar dia.

 

Inovasi Bibit Unggul

 

Perseroan, menurut Andi, juga telah melakukan inovasi melalui pengembangan bibit unggul yang menghasilkan produksi buah sawit lebih banyak dengan luasan lahan kebun yang sama.

 

“Saat ini produktivitas sawit nasional hanya sekitar 3 ton CPO per ha per tahun. Dengan menggunakan bibit unggul, potensi produktivitas bisa meningkat setelah program peremajaan (replanting),” tegas dia.

 

 

https://cloudinary-a.akamaihd.net/dzvyafhg1/image/upload/v1749483866/investortrust-bucket/images/1749483868174.png
 

 

Andi Setianto menuturkan, bibit unggul Bakrie Plantations mampu menghasilkan 10 ton CPO per ha per tahun dengan produksi 40 ton buah sawit per ha per tahun dan ekstraksi CPO sebesar 25%. “Ini sesuai hasil lapangan bibit unggul perseroan yang sudah disertifikasi,” ujar dia. 

 

Baca Juga

Ekspor Minyak Sawit Indonesia Kuasai Dunia, Capai 55,87%

 

Dia mengemukakan, dengan bibit unggul, luas lahan kebun tidak perlu bertambah karena menghasilkan produksi CPO berlipat ganda. “Itu meningkatkan lagi produksi biodiesel untuk ketahanan energi nasional,” tandas dia.

 

Andi mengatakan, bagi emiten bersandi saham UNSP itu, bibit unggul dan program peremajaan sawit rakyat merupakan kunci kesejahteraan petani dan produktivitas sawit yang berkelanjutan.

 

https://cloudinary-a.akamaihd.net/dzvyafhg1/image/upload/v1748443108/investortrust-bucket/images/1748443104087.png




Direktur Utama Bayu Irianto menjelaskan, strategi meningkatkan produktivitas berkelanjutan yang sedang dilakukan perseroan akan lebih banyak lagi dirasakan dampak positifnya dalam jangka menengah dan panjang.

 

Baca Juga

Emiten Sawit Berjaya di Kuartal I-2025, Laba Tertinggi Dicetak Emiten Ini, Bagaimana Sahamnya?

 

“Melanjuti fokus peningkatan produktivitas kebun dan pabrik, kami akan lanjutkan dengan langkah konkret  berupa  peningkatan produktivitas aset lainnya dan perbaikan struktur permodalan,” tutur dia.

 

Bayu optimistis  dalam jangka menengah dan panjang, Bakrie Plantations bakal kembali bangkit menemukan momentum terbaik, menjadi salah satu perusahaan perkebunan dengan fundamental bisnis yang kuat.

ARTIKEL POPULER

      BERITA TERKAIT

      • Melonjak 431%, Laba Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) Tembus Rp 139 Miliar  

        09/06/2025, 12.36 WIB
      • Di Atas Perkiraan, Nonfarm Payroll AS Mei Naik 139.000

        06/06/2025, 19.57 WIB
      • Melonjak 17%, Segini Laba Bersih Bakrie & Brothers (BNBR) pada Kuartal I-2025

        04/05/2025, 12.29 WIB
      • Anindya Bakrie Targetkan Perdagangan Indonesia-AS Tembus US$ 80 Miliar dalam 3 Tahun

        17/05/2025, 03.09 WIB
      • Pembangkit Nuklir Mulai Dibangun 2027! Sumatera dan Kalimantan Jadi Lokasi Pertama

        27/05/2025, 05.08 WIB