BRI Danareksa Sekuritas Targetkan IHSG 7.350 Tahun Ini, Pilihan Sektor Logam hingga 5 Emiten Ini
JAKARTA, investortrust.id– BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan target indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) 7.350 sampai akhir 2025. Target ini mepertimbangkan proyeksi pertumbuhan EPS sebanyak 3% tahun ini dan perkiraan PE sebanyak 13,7 kali.
Sedangkan saham pilihan utama terdiri atas saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) direkomendasikan beli dengan target harga Rp 11.900, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) direkomendasikan beli dengan target harga Rp 14.000, PT Indosat Tbk (ISAT) direkomendasikan beli dengan target harga Rp 3.200, dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) direkomendasikan beli dengan target harga Rp 1.600.
Baca Juga
Prabowo Tidak Akan Tenang Sebelum Indonesia Swasembada Pangan
Analis BRI Danareksa Sekuritas Erindra Krisnawan dan Wilastita Muthia Sofi mengatakan, IHSG BEI masih kompetitif, dibandingkan dengan bursa saham emergin market. PE saat ini baru mencapai 11,8 kali dan perkiraan pertumbuhan rata-rata PE mencapai 4% untuk 12 bulan ke depan.
“Target kenaikan IHSG ke level 7.350 sampai akhir tahun juga datang dari katalis proyeksi kenaikan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS,” tulisnya dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, hari ini.
Terkait saham sektor perbankan, BRI Danareksa Sekuritas, investor kemungkinan memangkas target saham sektor ini akibat berlanjutnya penurunan mayoritas laba sektor ini. Sedangkan saham sektor logam menunjukkan peluang pertumbuhan di tengah kenaikan harga.
Baca Juga
Saham Emiten Emas Naik Tajam Sepekan Dipimpin PSAB, Bakal Berlanjut?
Lompatan harga logam, khususnya emas, telah membuat laba emiten sektor ini mencatatkan lompatan mengesankan pada kuartal I-2025. Begitu juga dengan harga nikel mulai menunjukkan rebound ke keisarn US$ 11,7 ribu per ton saat ini, dibandingkan titik terendahnya US$ 11,5 ribu per ton.
“Kami memperkirakan kenaikan harga logam akan terus meningkat dalam beberapa bulan mendatang, seiring dengan memasuki punca permintaan musiman pada kuartal III,” tulisnya.
Kenaikan permintaan komoditas logam, terang dia, juga didukung penurunan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS, mengingat korelasi yang kuat nilai tukar dengan harga metal. Pertubuhan laba emiten logam juga menunjukkan pertumbuhan pesat pada kuartal I-2025 atau telah merefleksikan 63% dari target tahun ini. Banyak investor memburu saham ANTM dan INCO, sedangkan saham AMMN masih normal.
Saham Pilihan


