Aset Kripto Bisa Masuk Kurikulum Perguruan Tinggi? Ini Tanggapan Dekan Universitas Bakrie
JAKARTA, investortrust.id – Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie Prof. Dudi Rudianto SE., M.SI., menyoroti peluang mata kuliah baru ke dalam kurikulum perguruan tinggi, yakni terkait aset kripto.
“Kurikulum itu harus teruji betul pada suatu program studi tertentu, ini harus kita lihat keberlanjutannya dan harus bersifat jangka panjang. Kalaupun akan masuk ke dalam mata kuliah, mungkin hanya dari sekian pertemuan, beberapa sesi, dimasukkan mengenai literasi keuangan,” kata Prof Dudi dalam acara "Investortrust Goes to Campus: Financial Literacy on Crypto" bersama PT Pintu Kemana Saja (Pintu) dan Universitas Bakrie di Bakrie Tower, Jakarta, Senin (2/6/2025).
Literasi keuangan dikatakannya dimulai secara berjenjang, lalu harus mengikuti perkembangan zaman, mulai dari makro ekonomi hingga teranyar di investasi aset kripto.
Namun mengingat produk investasi aset kripto memiliki tingkat volatilitas yang tinggi, maka harus dicermati dan dianalisis secara objektif dan hati-hati.
Ia menilai beberapa faktor yang mengakibatkan investor yang baru masuk dalam ekosistem aset kripto kebanyakan memiliki keyakinan berlebih atau overconfidence. “Sehingga dia (investor) mengabaikan hal-hal yang sifatnya sangat fundamental dan objektif,” tutur Prof Dudi.
Faktor selanjutnya adalah optimisme yang berlebihan atau overoptimism. Menurut Dudi, sifat ini bisa menjerumuskan investor baru masuk dalam jurang kerugian. “Sehingga mereka menganggap bahwa hal-hal positif yang mendukung analisa itu adalah benar, padahal mungkin saja meleset atau tidak sesuai ekspektasi,” ucap ia.
Baca Juga
Fakta Mengejutkan! Literasi 'Kripto' Indonesia Cuma 32%, Jauh di Bawah Inklusi Keuangan
Lebih jauh, Prof Dudi juga melihat efek domino yang ditimbulkan dari exposure influencer seperti bias konfirmasi, framing, gambling, hingga heuristik.
“Jadi, kalau teman-teman memang berminat dan memiliki interest tinggi terhadap kripto hati-hati. Tetap berpikir rasional dan harus pertimbangkan berbagai faktor, baik kondisi ekonomi makro, psikologis hingga teknologi,” imbaunya.
Dalam acara yang sama, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengusulkan agar aset kripto masuk ke dalam kurikulum kampus untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan anak muda, khususnya gen Z.
“Kalau dilihat, apakah dengan adanya cryptocurrency ini perlu dimasukkan ke dalam kurikulum? Saya yakin iya,” katanya.
Meski mendorong agar kripto masuk ke dalam kurikulum, Esther meyakini terdapat tantangan untuk menjadikannya sebagai sebuah mata kuliah. “Tetapi untuk bisa masuk menjadi satu mata kuliah kayaknya belum, karena masih jauh ya. Kita harus masukkan dulu mungkin digital economy dulu ya,” pungkasnya.
Baca Juga
Indef Usul Kripto Masuk Kurikulum Kampus demi Peningkatan Literasi pada Gen Z
Menurutnya ada beberapa alasan aset kripto perlu masuk kurikulum:
- Masa Depan Digital Siswa
Teknologi blockchain dan aset kripto semakin populer dan digunakan dalam berbagai industri, termasuk keuangan, rantai pasokan, dan pemerintahan. Dengan mempelajari dasar-dasar teknologi ini, siswa akan lebih siap untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital yang berkembang pesat
- Literasi Keuangan
Pendidikan tentang aset kripto dan blockchain akan membantu siswa memahami bagaimana teknologi ini bekerja dan bagaimana mereka dapat digunakan dalam transaksi keuangan. Hal ini akan meningkatkan literasi keuangan digital siswa dan membantu mereka membuat keputusan yang lebih tepat dalam penggunaan teknologi keuangan.
- Kreatif dan Inovasi
Pembelajaran tentang aset kripto dan blockchain dapat mendorong kreativitas dan inovasi siswa. Mereka dapat belajar tentang cara membangun aplikasi dan layanan baru yang berbasis teknologi ini, serta memahami potensi teknologi untuk menciptakan solusi yang lebih baik untuk masalah global.
- Ekonomi dan Keuangan
Kripto dan blockchain memberikan perspektif baru tentang bagaimana uang dan sistem keuangan bekerja. Dengan belajar tentang teknologi ini, siswa dapat memahami bagaimana ekonomi dan keuangan diatur, serta bagaimana mereka dapat berpartisipasi secara aktif dalam sistem keuangan global.
- Resiko Berkurang
Pendidikan tentang aset kripto dan blockchain juga dapat membantu siswa mengenali dan menghindari skema penipuan dan scam yang sering terkait dengan aset digital. Mereka akan belajar tentang cara mengevaluasi risiko investasi dan membuat keputusan yang lebih aman dalam dunia kripto.

