Humpuss Maritim (HUMI) Siapkan Dana US$ 39,57 Juta Tambah Armada Tahun Ini
JAKARTA, investortrust.id – PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) menyampaikan rencana untuk kembali menambah armada dengan cara akuisisi. yang diperkirakan menyerap anggaran US$ 39,57 juta atau sekitar Rp 649,18 miliar (kurs jisdor 20 Mei 2025).
Direktur Utama Humpuss Maritim Internasional Tirta Hidayat menyebut, perseroan berniat terus berinvestasi dalam pengembangan armada, memperluas jaringan global, serta mengadopsi inovasi teknologi. Tujuannya, meningkatkan efisiensi dan daya saing di pasar.
“Sepanjang 2025, HUMI menargetkan untuk melakukan akuisisi terhadap sepuluh kapal dan pengembangan LNG logistic support. Kami telah menyiapkan dana anggaran sebesar US$ 39,57 juta," terang Tirta, dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (21/5/2025).
Baca Juga
Tambah Lini Usaha, Pendapatan Humpuss Maritim (HUMI) Bisa Naik ‘Segini’
Rincian rencana penambahan 10 kapal baru ke dalam armada perusahaan terdiri dari empat oil & chemical tanker, lima tugboat, satu platform supply vessel (PSV), serta LNG logistic support. Perseroan menyatakan, akan tetap konsisten agresif dalam pembelian oil & chemical tanker, demi menangkap peluang atas terbatasnya ketersediaan kapal pengangkut jenis ini.
Hingga kuartal I-2025, HUMI telah merealisasikan penambahan 2 kapal yang terdiri atas satu unit kapal oil & chemical MT Mac Singapore dan satu unit kapal oil tanker MT Marlin 88 yang memiliki kapasitas tanki 50,322.80 cu meters dengan bobot mati (DWT) sebesar 34.995.
Dengan spesifikasi tersebut, MT Marlin 88 dioptimalkan sebagai angkutan oil product kategori clean product, mencakup berbagai jenis kargo seperti Pertalite, Pertadex, Dexlite, Pertamax, Pertamax Turbo, Kerosene (Kero), Solar, Biosolar, Intermedia, HOMC, Naphtha, Light Naphtha, dan Fame.
Per Desember 2024, HUMI telah mengoperasikan 47 kapal milik yang beroperasi secara komersial, dengan rincian FSRU satu unit, LNG dua unit, minyak lima unit, kimia sebelas unit, tug assist 20 unit, dan kapal tug & barge delapan unit. Ada pula 16 kapal back-to-back yang mengangkut minyak dan chemical.
Baca Juga
Usai Cetak Kenaikan Kinerja 2024, Humpuss (HUMI) Ungkap Potensi Pertumbuhan Tahun Ini
Dari sisi kinerja keuangan, Humpuss Maritim mencatat laba bersih sebesar US$ 368.603 yang naik 2,9 % dibanding tahun sebelumnya. Sejalan dengan itu, pendapatan HUMI dari kontrak dengan pelanggan tercatat meningkat 20,02% (yoy) dari US$ 106,3 juta pada 2023 menjadi US$ 127,6 juta pada 2024.
Tirta menjelaskan, pencapaian positif tersebut didorong pendapatan dari sektor transportasi kimia (chemical) dari perseroan yang berhasil mengalami kenaikan sebesar 72,11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Adanya pertumbuhan signifikan akan permintaan kebutuhan kapal untuk pengangkutan bahan kimia seperti asam sulfat dan metanol berhasil mendorong pendapatan perseroan pada sektor ini selama 2024," ungkapnya.
Selain itu, dia mengatakan, pertumbuhan pendapatan juga dikontribusi dari sektor marine support sebesar 8,40% (yoy) dibandingkan 2023, yang juga menjadi katalis positif lainnya bagi perseroan selama 2024. "Time charter untuk seluruh kapal tunda mendorong pertumbuhan secara pendapatan," tambah Tirta.
Baca Juga
IHSG Sesi I Ditutup Melesat 61 Poin, Sejumlah Saham Ini Torehkan Lompatan
Menurut dia, bahwa ekspansi dan diversifikasi portofolio selama 2024, perusahaan terus memperluas jangkauan operasionalnya dengan menambah armada, serta memperkuat segmen bisnis utama, khususnya agresifnya pertambahan armada di segmen kimia dan tug assists.
"Investasi ini tidak hanya memperkuat daya saing, tetapi juga mendukung pertumbuhan jangka panjang dalam industri maritim yang semakin dinamis," ujarnya.
Pendapatan Berdasarkan Segmen (dalam ribuan US$)

Manajemen juga menginformasikan, efisiensi operasional menjadi kunci keberhasilan HUMI dalam menjaga profitabilitas. Hal ini didukung implementasi strategi efisiensi biaya dan pengelolaan risiko yang lebih baik.
Tirta menambahkan, optimalisasi rute pelayaran, digitalisasi operasional, serta pemanfaatan teknologi dalam monitoring pengelolaan kapal menjadi faktor utama dalam pencapaian tersebut.

