Cita Mineral Investindo (CITA) Tebar Dividen Rp 1,29 Triliun, Segini per Sahamnya
JAKARTA, investortrust.id – PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) kembali menebar dividen tahun ini, dengan total Rp 1,29 triliun atau Rp 328 per lembar saham, setelah rutin membagikan selama enam tahun terakhir.
Keputusan pembagian dividen ini disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Jumat (16/5/2025) di Jakarta. Jumlah dividen yang dibagi tersebut, mencapai 52% dari laba bersih CITA tahun 2024.
Emiten di bidang pertambangan bauksit dan produsen Smelter Grade Alumina (SGA) itu, kembali mencetak laba tinggi melalui PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW), entitas asosiasinya di Indonesia.
CITA berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,49 triliun sepanjang 2024, meningkat signifikan hingga 246% dari tahun 2023.
“Kenaikan laba terutama didorong oleh bagian serap laba bersih yang tinggi dari entitas asosiasinya yakni WHW,” jelas Direktur Cita Mineral Investindo, Yusak Lumba Pardede, dikutip pada Sabtu (17/5/2025).
Baca Juga
Cita Mineral Investindo (CITA) Tebar Dividen Rp 117 per Saham
WHW merupakan penghasil smelter grade alumina (SGA) yang utamanya dijual ke pasar ekspor. Kapasitas produksi WHW saat ini berkisar 2 juta ton alumina per tahun.
Kenaikan laba bersih WHW sepanjang 2024 pun terutama didorong harga SGA yang meningkat pesat di pasar global. Di sisi lain, margin laba kotor perseroan yang lebih efisien juga memberi kontribusi positif bagi kinerja Cita Mineral Investindo tahun lalu.
Sepanjang 2024, perusahaan itu berhasil mencetak 99% dari target produksi dan penjualan yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB), yaitu produksi SGA sebanyak 4,77 juta wet metric ton (WMT) dan penjualan 3,65 juta dry metric ton (DMT) SGA.
“Ke depan, CITA optimistis tetap mencapai target produksi dan penjualan yang telah ditetapkan untuk tahun 2025, serta terus mendukung upaya peningkatan nilai tambah bauksit,” kata Yusak.
Manajemen mengeklaim, kinerja perusahaan pada 2024 menjadi salah satu indikator keberhasilan strategi jangka panjang CITA dalam peningkatan nilai tambah bauksit.
Namun mereka memperkirakan, harga alumina 2025 bisa terkoreksi sehingga dapat berdampak pada profitabilitas perusahaan.
“Kendati, kami tetap yakin bahwa strategi jangka panjang yang kami lakukan dapat membuahkan hasil yang positif di masa depan bagi para pemegang saham dan kemajuan bangsa ini,” ujarnya.
Selain fokus memperkuat kinerja perusahaan, CITA juga memperkuat dampak positif bagi masyarakat sekitar. CITA dan WHW telah memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung dan meningkatkan perekonomian daerah khususnya Ketapang, Kalimantan Barat.
Hal itu dilakukan melalui investasi strategis atas pengembangan industri hilirisasi bauksit, alih teknologi ke dalam negeri, penyediaan lapangan kerja dan dampak positif lainnya bagi masyarakat sekitar.
Dengan membangun fasilitas terpadu pengolahan bauksit menjadi alumina senilai sekitar US$ 1,2 miliar, WHW telah menarik investasi besar, serta menciptakan tambahan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Pertumbuhan industri ini juga mendorong sektor pendukung lainnya, memperbaiki infrastruktur daerah, dan mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di daerah Kalimantan Barat,” menurut Yusak.

