AKR Corporindo (AKRA) Tetapkan Dividen Rp 1,97 Triliun, Nilai per Sahamnya Segini
JAKARTA, investortrust.id – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menetapkan dividen tahun buku 2024 senilai Rp 1,97 triliun atau setara dengan Rp 100 per saham. Dividen tersebut merefleksikan dividend yield sekitar 8%. Pembagian dividen tersebut diputuskan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) Senin (28/4/2025).
Dividen tersebut mereflekikan payout ratio sebanyak 88% dari total laba bersih tahun 2024 senilai Rp 2,39 triliun. Dividen tersebut terdiri atas dividen interim yang telah dibagikan tahun lalu Rp 50 per saham dan sisanya dividen tunai Rp 50 per saham dibagikan pada 22 Mei 2025.
Baca Juga
AKR Corporindo (AKRA) Cetak Laba Bersih Rp 2,39 Triliun di 2024
Berdasarkan data AKRA, nilai dividen tahun buku 2024 lebih rendah, dibandingkan nilai dividen tahun buku 2023 mencapai Rp 125 dan lebih tinggi dari dividen tunai tahun buku 2022 sebanyak Rp 75 per saham.
Manajemen AKRA menyebutkan bahwa dividen tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham pada 22 Mei 2025 setelah cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi dituntaskan pada 7 Mei 2025.
Sepanjang kuartal I-2025, AKR Corporindo (AKRA) anjlok 9,3% menjadi Rp 604,32 miliar, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 653,36 miliar.
Penurunan tersebut berbanding terbalik dengan pendapatan yang justru menguat dari Rp 9,81 triliun menjadi Rp 10,25 triliun. Manajemen dalam rilis kinerja keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (25/4/2025), juga mengungkap bahwa laba bruto naik dari Rp 894,09 miliar menjadi Rp 926,60 miliar.
Baca Juga
Laba AKR Corporindo (AKRA) Tergerus di Kuartal I-2025, Nilainya Jadi Segini
Sebaliknya laba usaha turun dari Rp 692,32 miliar menjadi Rp 685,74 miliar hingga Maret 2025. Penurunan laba dipicu atas penurunan laba selisih kurs, penurunan pendapatan usaha lainnya, dan peningkatan beban umum hingga beban penjualan.
Penurunan tersebut menjadikan total laba periode berjalan yang dapat diatribusikan AKR Corporindo (AKRA) turun dari semula Rp 595,45 miliar menjadi Rp 565,20 miliar. Laba per saham dasar juga turun dari Rp 30,17 menjadi Rp 28,63 per saham.

