Waskita (WSKT) bakal Percepat Pembangunan Bendungan Mbay, Progress Capai 75,28%
JAKARTA, investortrust.id - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan mempercepat pengerjaan proyek Bendungan Mbay, sesuai arahan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Sedangkan progress pengerjaan bendungan yang terletak di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mencapai 75,28% dan ditargetkan rammpung 2026.
Wapres menekankan pentingnya percepatan penyelesaian Bendungan Mbay agar manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat, khususnya dalam mendukung pertanian produktif, penyediaan air bersih, dan pengurangan risiko banjir. Gibran berharap, Proyek Strategis Nasional (PSN) ini bisa dimaksimalkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, termasuk pengembangan pariwisata lokal.
Direktur Operasi II Waskita Karya Dhetik Ariyanto yang turut mendampingi Wapres menyatakan, Waskita berkomitmen menyelesaikan pembangunan Bendungan Mbay secara tepat waktu dan mutu. Sebab, bendungan ini akan mendukung sasaran swasembada pangan, ketahanan energi, dan air sebagai fondasi dalam membangun kemandirian bangsa.
Baca Juga
Utang Waskita Karya (WSKT) Turun Jadi Rp 69,3 Triliun pada 2024
"Bendungan Mbay nantinya mampu menyuplai air irigasi ke lahan seluas 6.240 hektar (ha). Maka diharapkan produksi pertanian di wilayah Kabupaten Nakegeo, khususnya di Desa Rendubutowe bisa meningkat," kata Dhetik dalam keterangan resmi, Kamis, (8/5/2025).
Dari sisi ketahanan energi dan air, lanjut Dhetik, bendungan yang memiliki luas genangan sebesar 587,61 ha ini mendukung potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hingga 117,5 MegaWatt. Kemudian dapat menyediakan layanan air baku sebesar 205 liter per detik.
"Bendungan Mbay berkapasitas tampung normal sebanyak 52,89 juta meter kubik (m3). Dalam pembangunannya, Waskita memperhatikan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, proyek ini pun didesain bisa mereduksi banjir di wilayah hilir seluas 3.200 ha," tutur dia.
Baca Juga
Waskita Karya (WSKT) Mulai Garap RSUD Kubu Raya Senilai Rp 143,9 Miliar
Perseroan meyakini proyek tersebut akan memberikan multiplier effects ke masyarakat di sekitar, sehingga berdampak langsung terhadap perokonomian dan kesejahteraan masyarakat di sana. Terlebih, kata Dhetik, Bendungan Mbay juga dirancang sebagai destinasi wisata baru di Pulau Flores.
"Sebagai BUMN Konstruksi yang telah berpengalaman lebih dari 64 tahun membangun infrastruktur, kami bangga dapat terus mendukung program pemerintah. Ke depannya Waskita akan terus membangun berbagai infrastruktur guna mendorong pembangunan serta pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia," jelas Dhetik.
Sebagai informasi, Bendungan Mbay merupakan salah satu dari 77 PSN yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Baca Juga
Wika Raup Kontrak Baru Rp 2,16 Triliun hingga Kuartal I-2025
Proyek senilai Rp 1,47 triliun ini ditargetkan rampung pada 2026. Kerja Sama Operasi (KSO) Waskita Karya-Bumi Indah ditunjuk untuk mengerjakan Bendungan Mbay Paket I. Saat ini realisasi pembangunannya telah mencapai 75,28%.
Selain Mbay, ada lima bendungan garapan Waskita Karya yang termasuk dalam daftar 77 PSN. Sebut saja Bendungan Jragung, Bener, Tiga Dihaji, Karangnongko, dan Cibeet.

