IHSG Lagi-lagi Ditutup Melesat Dekati 7.000, Tiga Saham Ini Cetak ARA
JAKARTA, investortrust.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (7/5/2025), kembali ditutup naik sebanyak 28,02 poin (0,41%). Pergerakan dalam rentang 6.894-6.970 dengan nilai transaksi Rp 12,48 triliun.
Penguatan tersebut ditopang kenaikan mayoritas sektor saham, seperti sektor material dasar 2,18%, sektor energi 0,98%, sektor teknologi 1,16%, sektor consumer primer 0,87%, sektor property 0,80%. Sebaliknya penurunan melanda saham sektor industry, infrastruktr, dan transportasi.
Baca Juga
Chandra Asri (TPIA) melalui Aster Chemicals akan Akuisisi Aset Chevron Phillips Singapore
Penguatan indeks juga ditopang berlanjutnya lompatan harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan kenaikan Rp 210 (8,27%) menjadi Rp 2.750. Penguatan juga didukung kenaikan saham-saham emiten Prajogo Pangestu, seperti BRPT dan TPIA.
Sejalan dengan kenaikan indeks tersebut, beberapa saham ini cetak lompatan harga, yaitu tiga saham cetak auto reject atas (ARA), yaitu saham PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) naik 35% menjadi Rp 81, PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) naik 33,93% menjadi Rp 75, dan PT Pudjiadi & Sons Tbk (PNSE) menguat 25% menjadi Rp 450.
Kenaikan pesat juga melanda saham PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) sebanyak 31,43% menjadi Rp 92, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) naik 23,53% menjadi Rp 63, dan PT PAM Mineral Tbk (NICL) naik 23,49% menjadi Rp 920.
Kemarin, IHSG berhasil ditutup melesat sebanyak 66,25 poin (0,97%) menjadi 6.898 atau penguatan tujuh hari beruntun. Namun investor asing berbalik membukukan penjualan bersih (net sell) senilai Rp 202,11 miliar.
Baca Juga
Target Harga Saham Indika (INDY) Dinaikkan ke Rp 3.300, Terdorong Prospek Emas dan Royalti Batu Bara
Penguatan tersebut ditopang penguatan sektor saham berikut, yaitu sektor material dasar sebanyak 3,27%, sektor energi 1,96%, sektor consumer primer 1,27%, sektor infrastruktur 0,64%, sektor consumer non primer 0,95%, dan sektor keuangan 0,50%. Sebaliknya penurunan melanda saham sektor teknologi, property, kesehatan, dan industri.
Sejalan dengan lonjakan IHSG, beberapa saham ini melesat hingga auto reject atas (ARA) PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) naik 34,44% menjadi Rp 121, PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) naik 34,92% menjadi Rp 85, dan PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) naik 24,60% menjadi Rp 314.

