IHSG Berpeluang Sentuh 6.800, Dua Saham Ini Jadi Pilihan
JAKARTA, investortrust.id– Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/5/2025), diprediksi bergerak terbatas dalam rentang 6.700-6.800. Sedangkan dua saham direkomendasikan beli TLKM dan PGAS.
BRI Danareksa Sekuritas dalam riset pagi ini menyebutkan bahwa indeks sepanjang April mengalami reversal dalam tren jangka pendeknya ditopang kenaikan lebih dari 3,9% hingga ditutup 6.766. Langkah indeks selanjutnya diprediksi menuju 6.800.
Baca Juga
Laba Melesat 14,16% di Kuartal I-2025, Barito Renewables (BREN) Ungkap Pengembangan ke Depan
Pergerakan indeks juga akan dipengaruhi laju bursa saham Amerika Serikat (AS), seperti Wall Street yang ditutup menguat pada akhir April atau sebelum libur May Day, seperti Dow Jones naik 0,23%, S&P500 menguat 0,63%, dan Nasdaq melesat 1,52%.
Hari ini, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli saham TLKM dengan target harga Rp 2.750-2.870 dan PGAS dengan target harga Rp 1.780-1.900. Sebaliknya saham JSMR dan BRPT direkomendasikan jual.
Pada perdagangan hari terakhir sebelum libur May Day, IHSG berhasil ditutup sebanyak 17,72 poin (0,26%) menjadi 6.766 dengan pemodal asing kembali merealisasikan pembelian bersih (net buy) saham senilai Rp 142,80 miliar. Aksi ini merupakan net buy dua hari beruntun.
Baca Juga
Waskita Beton (WSBP) Cetak Pendapatan Rp 394,71 Miliar pada Kuartal I-2025
Penguatan indeks tersebut ditopang kenaikan sejumlah sektor saham, seperti sektor kesehatan 2,84%, sektor transportasi 1,32%, saham consumer non primer 0,93%, sektor consumer primer 0,57%, dan sektor consumer primer 0,57%. Sebaliknya penurunan melanda saham sektor infrastruktur, teknologi, keuangan, material dasar, energi, dan industry.
Sejalan dengan penguatan IHSG, beberapa saham berikut catat penguatan tertinggi, yaitu saham PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) naik 24,65% menjadi Rp 2.250, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) naik 23,60% menjadi Rp 220, PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) naik 19,70% menjadi Rp 79, PT PAM Mineral Tbk (NICL) naik 19,17% menjadi Rp 715, dan PT Indal Aluminium Industry Tbk (INAI) naik 18,12% menjadi Rp 176.

