Bukan Bansos, Strategi Ini Menjadi Game Changer Pertumbuhan Ekonomi RI
JAKARTA, investortrust.id – Pengamat Center of Reform on Economics (CORE) Eliza Mardian mengungkapkan game changer pertumbuhan ekonomi nasional pada paruh II-2025 bukan bantuan sosial (bansos), melainkan subsidi listrik, perlindungan sektor industry dalam negeri, program padat karya, hingga suply-chain MBG.
Dia mengatakan, menjaga ketahanan konsumsi rumah tangga dapat dilakukan pemerintah dengan memberikan insentif subsidi listrik. Sebab, beban biaya listrik memiliki porsi sekitar 11% dari pengeluaran rumah tangga.
Baca Juga
Pemerintah Gelontorkan Bansos Beras Rp 4,9 Triliun untuk Juni-Juli 2025
Kemudian, ia menyebutkan, pemerintah harus bekerja ekstra untuk memberikan perlindungan terhadap sektor industri dalam negeri. Di antaranya, menghalau masuknya barang-barang impor hingga beragam insentif perpajakan bagi industry untuk mencegah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih luas.
"Berikan insentif subsidi listrik atau memberikan perlindungan dari impor dan lain-lain untuk industry agar PHK bisa dihindari," katanya saat dihubungi oleh Investortrust, Senin (9/6/2025).
Selain itu, Eliza mengatakan, pemerintah perlu memperhatikan kembali program-program padat karya yang sebelumnya terkena pemangkasan akibat adanya kebijakan efisiensi anggaran oleh Presiden Prabowo Subianto. "Program padat karya ini jangan dipangkas dengan alasan efisiensi," lanjutnya.
Baca Juga
Daftar Paket Stimulus yang Digulirkan Prabowo untuk Juni-Juli 2025, Nilainya Rp 24,4 Triliun
Alumnus Universitas Padjajaran (Unpad) itu menambahkan bahwa program prioritas, seperti makan bergizi gratis (MBG), perlu kembali memperhatikan ekosistem rantai pasoknya atau supply chain. Ia meyakini dengan alokasi APBN sekitar Rp 171 triliun untuk MBG, program ini dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di sisa paruh kedua.
"Pemerintah harus memperkuat local supply-chain, misal untuk support MBG itu murni dari support para petani, peternak dan nelayan lokal yang menyuplai ke dapur dapur sekolah," ungkapnya.

