100 Tahun Kemitraan Indonesia-Jerman, Ekonid Teken 3 MoU Penting
JAKARTA, investortrust.id - Kamar Dagang dan Industri Indonesia-Jerman (Ekonid) merayakan 100 tahun kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Jerman, di Jakarta, Rabu (4/6/2025). Dalam perayaan seabad ini, Ekonid menandatangani tiga nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) strategis sebagai komitmen memperkuat kerja sama bisnis dan investasi jangka panjang.
Dalam acara tersebut terdapat tiga mitra utama Ekonid yang menandatangani MoU, yakni Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), dan Astra International.
Baca Juga
Indonesia Ajak Perusahaan Jerman Ini untuk Perkuat Tata Kelola AI
“Ini bukan hanya soal mengenang 100 tahun kerja sama, tetapi soal menatap masa depan dan peluang baru dalam perdagangan, inovasi, dan pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Ketua Ekonid Prijono Sugiarto di Grand Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta.
Direktur Eksekutif Ekonid Jan Rönnf menambahkan bahwa posisi lembaganya sebagai bagian jaringan 150 kantor dagang Jerman di 93 negara menjadi kekuatan strategis untuk menjembatani pelaku usaha Indonesia dan Jerman.
Baca Juga
Kadin Indonesia Resmikan Sekretariat Korwil Balinusamatra dan Luncurkan Mobil MBG
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengapresiasi momentum kerja sama ini. Ia menegaskan, hal ini dapat memperluas cakupan kerja sama bilateral di masa depan.
“Perayaan 1 abad ini adalah bukti kekuatan dan ketahanan hubungan ekonomi Indonesia-Jerman. Bersama, kita dapat membuka potensi yang lebih besar lagi di dekade-dekade mendatang,” ujar Anindya dalam kesempatan yang sama.
Ekonid diketahui berdiri sejak 1924 dan merupakan kamar dagang Eropa terbesar di Indonesia dengan lebih dari 400 anggota perusahaan. Nilai perdagangan bilateral kedua negara tercatat mencapai 7,3 miliar euro pada akhir 2024.
Dalam acara tersebut, ada histori perjalanan Ekonid di Indonesia, mulai penyelenggaraan pameran INDOGERMA (1979) hingga forum bisnis tingkat tinggi seperti APK 2018. Ekonid juga memfasilitasi berbagai pertemuan pemimpin negara, seperti Presiden Soeharto dan Kanselir Helmut Kohl (1995), serta Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan kenegaraan ke Jerman pada 2016.

