main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. macro

Indonesia Maritime Week Diharapkan Dorong Pertumbuhan Industri Pelayaran Nasional

 

JAKARTA, investortrust.id - Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto berharap agar Indonesia Maritime Week (IMW) menjadi agenda tahunan yang dapat mendorong pertumbuhan industri pelayaran nasional. Industri pelayaran ini erat kaitannya dengan perkembangan perdagangan global.


“Forum ini bukan hanya ajang temu bisnis. Tetapi, juga ruang untuk menyelaraskan regulasi, meningkatkan infrastruktur pelabuhan, dan mendorong praktik maritim yang berkelanjutan,” kata Carmelita sebagaimana dilansir Antara, dikutip Rabu (28/05/2025).


https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1748409623/investortrust-bucket/images/1748409627461.jpg
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie (ke-9 dari kanan) berfoto bersama Ketua Umum Indonesia Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto dan jajaran pengurus Asian Shipowners' Association (ASA) dalam acara Indonesia Maritime Week 2025 di Jakarta International Convention Centre (JICC), Senayan, Jakarta, Rabu (28/05/2025). Foto: Investortrust/Dicki Antariksa. 

Baca Juga

Soal “Macet Horor” di Pelabuhan Tanjung Priok, INSA: Jangan Saling Menyalahkan!



Tingkatkan Perdagangan Global
Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan, sektor maritim tidak lepas dari perdagangan, karena di dalamnya terdapat kapal-kapal logistik. Maritim akan mengikuti perkembangan kondisi perdagangan.


Anindya menjelaskan, kondisi perdagangan global tengah dihebohkan dengan tarif impor resiprositas tinggi yang diberlakukan pemerintah Amerika Serikat, dengan termasuk Indonesia mendapatkan tarif sebesar 32%. Namun, RI dan banyak negara lain masih mendapat penangguhan tarif selama 90 hari per 9 April 2025, untuk menyediakan waktu guna negosiasi.
 
"Jadi, kami mengawali bulan ini dengan datang ke Amerika Serikat dari sektor swasta, bukan dari pemerintah karena kami mewakili sektor swasta. Kami ingin ke sana karena Indonesia sedang dalam proses negosiasi dengan AS," ucap Anindya saat menghadiri acara Indonesia Maritime Week 2025 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (28/05/2025).

Baca Juga

Danantara Dapat Hasilkan Dividen Rp 163 Triliun/Tahun, Investasi dan Perdagangan Ditingkatkan






Ia menjelaskan, meski saat ini mitra dagang Indonesia yang paling besar masih Cina, namun AS juga merupa kan mitra dagang terbesar kedua untuk RI. Nilai perdagangan Indonesia dengan Cina mencapai US$ 140 miliar setahun.

"Sedangkan AS adalah mitra dagang terbesar kedua dengan nilai US$ 40 miliar. Itu 9% dari perdagangan global, perdagangan Indonesia secara global," tuturnya.

Hingga kini, Anindya mengatakan, pemerintah Indonesia masih berupaya melakukan negosiasi dengan pihak AS guna penurunan tarif itu. Sejumlah tawaran untuk negosiasi pun telah disampaikan Indonesia kepada AS, salah satunya dengan menyeimbangkan perdagangan antara kedua negara.

"Pertama, kami dapat menyeimbangkan perdagangan, kan ada surplus US$ 18 miliar (di sisi Indonesia terhadap AS) itu. Caranya dengan mengalokasikan kembali impor minyak dan gas senilai US$ 40 miliar dari tempat lain, sebagian besar dari Timur Tengah," ungkap Anindya.

Oleh karena itu, lanjut dia, kita dapat menjual lebih banyak peralatan makanan, elektronik, pakaian, dan furnitur. Sedangkan AS ingin menjual lebih banyak kedelai, gandum, kapas, susu, dan sebagainya.

"Jadi, secara teori, itu bisa dilakukan (peningkatan perdagangan)," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

  • Indonesia Maritime Week Diharapkan Dorong Pertumbuhan Industri Pelayaran Nasional

    28/05/2025, 10.11 WIB
  • Lewat Indonesia Maritime Week 2025, Bank Mandiri Perkuat Peran dan Layanan untuk Ekosistem Maritim Nasional

    31/05/2025, 05.44 WIB
  • Indonesia Maritime Week 2025 Resmi Dibuka

    26/05/2025, 08.50 WIB
  • Pemerintah Diharapkan Tinjau Kembali Kebijakan Efisiensi yang Terlalu Ketat

    27/05/2025, 15.26 WIB
  • Buka IMW 2025, AHY Soroti Pelayaran Rendah Karbon hingga Konektivitas

    26/05/2025, 13.55 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Ecentio Tumbler Navy Selling
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATEDssss