Fraksi Partai Gerindra Sebut Pertumbuhan Ekonomi Lebih Realistis di Rentang 5,6% hingga 6,3%
JAKARTA, investortrust.id - Fraksi Partai Gerindra memberikan catatan terhadap rentang pertumbuhan ekonomi dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) yang dibuat pemerintah. Pemerintah sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi 2026 di kisaran 5,2% sampai 5,8%. Disebutkan anggota Fraksi Partai Gerindra Annisa Mahesa, target pertumbuhan yang realistis di tahun 2026 berada di rentang 5,6% hingga 6,3%.
“Target pertumbuhan tersebut akan lebih realistis untuk menuju 8% pada 2029 dari target pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, apabila pada 2026 pertumbuhan ekonomi menjadi 5,6% hingga 6,3%” ujar Annisa Mahesa, saat membacakan pandangan fraksi terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF), di DPR RI, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Menurut Annisa target pertumbuhan sebesar 5,6% hingga 6,3% lebih menunjukkan optimisme dan tetap realistis. Meski begitu, dia mengakui target tersebut cukup menantang di tengah kondisi ekonomi global yang diliputi ketidakpastian.
Annisa menyebut Fraksi Partai Gerindra mengingatkan kuatnya dukungan politik terhadap Kementerian Keuangan. Sinergi fiskal dan moneter, serta reformasi struktural akan menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“Akselerasi program hilirisasi dan revitalisasi industri akan terus dilakukan,” ucap dia.
Baca Juga
Golkar Sebut Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% Tahun 2026 Realistis
Sementara itu, program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) akan terintegrasi dengan ketahanan pangan dan sumber produk lokal. Stimulus kepada UMKM hingga koperasi didesain akan memberikan efek pengganda yang kuat terhadap konsumsi rumah tangga dan investasi produktif.
Annisa mengatakan Partai Gerindra mendorong adanya kenaikan daya beli masyarakat dengan tetap menjaga inflasi dalam rentang 2% hingga 4%. “Kenaikan inflasi sejatinya bisa dilihat sebagai petunjuk pulihnya daya beli masyarakat,” kata dia.
Fraksi Gerindra mendukung pengembangan energi baru terbarukan (EBT) agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada fluktuasi harga minyak dunia. Selain itu, diperlukan upya perbaikan dari hulu hingga hilir peningkatan produksi dan kebijakan energi yang berpihak kepada rakyat.
Annisa mengatakan tahun 2026 menjadi kunci bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Untuk itu, Fraksi Partai Gerindra mendukung fokus kebijakan yang diarahkan pada peningkatan akses serta kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan.

