Rupiah Tergelincir Hari Ini, tetapi Kenapa Investor Justru Optimistis?
JAKARTA, investortrust.id - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tergelincir pada Kamis (15/5/2025) pagi. Berdasarkan data Yahoo Finance, kurs rupiah melemah 4 poin (0,02%) ke level Rp 16.549 per dolar AS, dari penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp 16.545 per dolar AS. Meski melemaah, investor tetap optimistis prospek rupiah ke depan.
Menurut Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Andry Asmoro, indeks harga konsumen AS April naik hanya 2,3% secara year on year (yoy), sedikit di bawah ekspektasi. Hal ini memperkuat harapan bahwa inflasi mereda dan semakin mendekatkan pemangkasan suku bunga. Sentimen investor semakin didukung inisiatif investasi senilai US$ 600 miliar dari Gedung Putih dan optimisme baru atas jeda tarif AS-China selama 90 hari.
Baca Juga
"Kombinasi sinyal ekonomi makro yang membaik dan kelegaan geopolitik telah menghidupkan kembali momentum bullish di seluruh pasar," kata Andry dalam laporannya, dikutip Kamis (15/5/2025).
Sementara itu, imbal hasil US Treasury 10 tahun turun 0,59 bps menjadi 4,47% (-10,4 bps ytd). AS dan China bersama-sama menurunkan tarif mereka selama 90 hari ke depan untuk menghilangkan kekhawatiran bahwa hambatan perdagangan akan menyebabkan resesi di AS tahun ini, memicu rebound dalam sentimen risiko dan imbal hasil Treasury AS jangka panjang.
Baca Juga
Akibatnya, lanjut Andry, para pedagang suku bunga mempertimbangkan kembali posisi yang mencerminkan pelonggaran agresif Federal Reserve (The Fed) tahun ini. Meeka memperkirakan dua kali pemotongan suku bunga pada Desember, bukan empat kali, seperti yang diperkirakan minggu lalu. "Hal ini terjadi meskipun angka CPI (consumer price index) April lebih rendah dari yang diharapkan," ujarnya.
Sementara, kurs rupiah bergerak melemah 25 poin (0,13%) ke level Rp 18.515 terhadap mata uang Euro. Data Yahoo Finance menunjukkan pagi ini rupiah melemah 0,35 poin ke level Rp 113 terhadap mata uang Jepang Yen.

