Watch Fit 4 Series Disebut Mirip Apple Watch, Begini Kata Huawei
JAKARTA, investortrust.id - Huawei resmi meluncurkan WATCH FIT 4 dan WATCH FIT 4 Pro di Indonesia. Tak butuh waktu lama, desain persegi minimalis kedua jam pintar ini langsung menarik perhatian publik karena dianggap mirip Apple Watch.
Menanggapi hal tersebut, Huawei menepis anggapan bahwa desain mereka menjiplak. Menurut Edy Supartono, Senior Retail Manager Huawei Device Indonesia, model tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang yang telah dimulai sejak lama.
“Square watch bukan hal baru buat Huawei. Sejak 2020, kami sudah merilis dua jenis desain: round dan square. Jadi bukan karena ingin menyamai siapa pun, tapi karena memang ada konsumen yang prefer model kotak,” ujar Edy saat ditemui oleh investortrust.id, di The St. Regis, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Edy menyebut desain jam pintar tak sekadar soal bentuk, melainkan representasi gaya hidup. "Orang pakai jam bukan cuma buat lihat waktu, tapi sebagai pernyataan personal. Ada yang suka desain bulat karena klasik, ada juga yang suka kotak karena simpel dan modern. Huawei hanya menjawab kebutuhan itu," lanjutnya.
Huawei sendiri memang sudah konsisten menghadirkan desain persegi pada lini Watch Fit sejak generasi pertama. Bahkan, isu kemiripan dengan Apple Watch juga pernah mencuat saat peluncuran Watch Fit 3 tahun lalu.
Baca Juga
Bukan Cuma Gaya! Huawei Fit dan Tablet Laris Manis di Pasar Indonesia
“Ini bukan baru kali ini ditanyakan. Waktu Fit 3 diluncurkan juga ada yang bilang mirip. Tapi square watch memang udah lama jadi bagian dari portofolio Huawei,” tegas Edy.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Huawei menyasar segmen pengguna aktif, terutama yang hobi olahraga ekstrem seperti golf, diving, dan hiking. Mereka pun optimistis terhadap potensi pasar wearable di Indonesia.
“Kami sadar bahwa konsumen semakin aware dengan kesehatan. Jadi fitur-fiturnya kita buat makin lengkap, bukan sekadar gaya,” katanya.
Berdasarkan laporan IDC Worldwide Quarterly Wearable Device Tracker Q4 2024, pasar global perangkat wearable tumbuh 5,7% secara tahunan dengan total pengiriman mencapai 492,1 juta unit. Di Indonesia, adopsi wearable masih sekitar 6% dari populasi, yang artinya menjadi peluang besar bagi Huawei dan pelaku industri lainnya.

