Bursa Eropa Menguat Tipis, Investor Tunggu Hasil Pembicaraan AS-China
LONDON, investortrust.id — Bursa saham Eropa mengakhiri perdagangan Selasa (10/6/2025) dengan penguatan tipis, ditopang sektor otomotif serta energi. Pelaku pasar global menanti hasil pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Baca Juga
Trump Pastikan Perundingan Lanjutan AS-China Digelar di London
Indeks Stoxx 600 ditutup naik 0,08% setelah bergerak fluktuatif sepanjang sesi. Sentimen pelaku pasar masih dibayangi negosiasi dagang AS–Tiongkok yang belum memberikan sinyal konkret, meski harapan tetap ada bahwa kebuntuan tarif dapat segera diatasi.
Sektor otomotif serta minyak dan gas mencatatkan kenaikan masing-masing sebesar 1,8%, di tengah spekulasi bahwa tercapainya kesepakatan akan membuka ruang pertumbuhan baru bagi sektor-sektor ekspor-sensitif.
Sementara itu, indeks FTSE 100 Inggris mencatat penutupan mendekati rekor tertingginya, didorong penguatan saham-saham sektor properti dan penurunan imbal hasil obligasi. Penurunan ini terjadi setelah rilis data ketenagakerjaan yang menunjukkan pelonggaran tekanan upah, memperkuat spekulasi pemangkasan suku bunga oleh Bank of England dalam waktu dekat.
Hari Rabu akan menjadi momen krusial dengan agenda pemantauan perkembangan perundingan dagang AS–Tiongkok dan rilis kinerja keuangan Inditex, induk Zara.
Baca Juga
Dari sektor media dan periklanan, perhatian investor juga tertuju pada komentar Mark Read, CEO WPP, yang mengumumkan pengunduran dirinya pekan ini.
“Saya pikir disrupsi AI ini adalah hal lain yang membuat investor merasa tidak nyaman — ini membuat investor di semua sektor khawatir, dan ini benar-benar mengganggu bisnis kami,” ujar Read dalam wawancara dengan CNBC di London Tech Week.
Sejak mengambil alih kepemimpinan WPP dari Martin Sorrell pada 2018, Read menghadapi tekanan besar dari tren penurunan saham, ketidakpastian ekonomi global, serta pesatnya penggunaan teknologi AI dalam pemasaran. Meski demikian, Read mengaku optimistis atas posisi perusahaan saat ini.
“Perusahaan ini sekarang lebih sederhana dan lebih kuat. Pada akhirnya, pemasaran adalah bisnis siklikal. Ketika masa sulit datang, klien memangkas anggaran,” jelasnya.

