Membaca Peluang TikTok Bertahan di Negeri Paman Sam Saat Tensi AS-China Reda
WASHINGTON, Investortrust.id - Amerika Serikat (AS) dan China sepakat menurunkan tarif impor sejumlah produk, sekaligus meredakan tensi perang dagang yang sempat memanas. Kesepakatan ini pun membuka peluang baru bagi negosiasi kelanjutan operasional TikTok di AS.
Sebelumnya, pemerintah Negeri Tirai Bambu menolak membahas penjualan TikTok karena kebijakan tarif tinggi dari Presiden Donald Trump. Kini, suasana lebih kondusif dan ruang dialog kembali terbuka.
Diketahui undang-undang AS telak memvonis ByteDance untuk menjual TikTok ke perusahaan lokal jika mereka masih ingin terus eksis di Negeri Paman Sam. Tenggat waktu penjualan pun ditetapkan hingga pertengahan Juni 2025.
Trump sendiri telah memberikan dua kali perpanjangan waktu, masing-masing 75 hari, untuk memfasilitasi negosiasi. Namun, hingga kini belum ada kesepakatan final yang diumumkan ke publik.
Baca Juga
Trump Beri Sinyal Perpanjang Tenggat TikTok Lagi, Protes Senator Demokrat Menguat
Trump mengaku TikTok punya 'tempat khusus di hatinya', karena perannya dalam menarik pemilih muda saat Pilpres 2024. “TikTok itu menarik, dan akan dilindungi,” ujarnya pada 5 Mei lalu.
Oracle disebut-sebut sebagai kandidat kuat pembeli TikTok versi AS. Skema kemitraan strategis tengah disusun agar sesuai dengan aturan UU tersebut.
Sekadar informasi, undang-undang itu membatasi kepemilikan asing maksimal 20% dan melarang kontrol algoritma dari entitas non-AS. Tak cuma itu, data pengguna AS juga wajib disimpan di dalam negeri.
Dikutip dari Pew Research Center, Selasa (13/5/2025), TikTok memiliki sekitar 170 juta pengguna di AS. Sebagian besar pengguna aktif berasal dari generasi muda usia 18–34 tahun.
Oxford Economics jugq mencatat, TikTok menyumbang sekitar US$ 24,2 miliar bagi ekonomi AS pada 2023. Aplikasi ini juga mendukung lebih dari 224 ribu lapangan kerja.
Larangan permanen TikTok bisa merugikan jutaan kreator dan pelaku UMKM digital. Karena itu, keberlangsungan TikTok menjadi isu strategis bagi ekonomi kreatif.
Meski belum ada kesepakatan resmi, pencairan hubungan dagang AS-China jelas memberi harapan baru. TikTok masih punya waktu hingga Juni untuk bertahan di AS. (C-13)

