Pakistan Sampaikan Protes Serangan Rudal India
ISLAMABAD, Investortrust.id - Pakistan memanggil Kuasa Usaha India, Geetika Srivastava, untuk menyampaikan protes Operasi Sindoor yang dilakukan militer India di wilayah Pakistan dan menewaskan sejumlah warganya.
Seperti dilaporkan PTI, Kementerian Luar Negeri Pakistan memanggil Geetika Srivastava, Rabu (7/5/2025) sebagai pemimpin Komisi Tinggi India di Islamabad untuk menerima protes keras atas apa yang disebut kementerian sebagai serangan tanpa provokasi.
Sejak Pakistan menurunkan tingkat hubungan diplomatik dengan India pada Agustus 2019 sebagai tanggapan atas keputusan New Delhi mencabut status khusus Jammu dan Kashmir, misi diplomatik kedua negara dipimpin oleh kuasa usaha, bukan komisaris tinggi.
Srivastava dipanggil beberapa jam setelah militer India melakukan serangan terhadap apa yang mereka katakan sebagai kamp teroris di Pakistan dan wilayah Kashmir yang diduduki Pakistan. Langkah serangan diklaim India sebagai tanggapan atas serangan teror di Pahalgam. Seperti diberitakan sebelumnya, militer India menargetkan sembilan lokasi dalam operasi militer tersebut.
Baca Juga
India Sebut Serangan Militer ke Pakistan Targetkan ‘Infrastruktur Teroris’
Islamabad mengeklaim bahwa serangan tersebut telah menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil serta menyebut operasi itu sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negaranya, demikian diberitakan PTI.
Sementara itu di lain pihak, Kementerian Pertahanan India menyatakan bahwa tindakannya “terfokus, terukur, dan tidak bersifat eskalatif secara alami.”
“Tidak ada fasilitas militer Pakistan yang menjadi sasaran,” kata kementerian. “India telah menunjukkan pengendalian yang besar dalam pemilihan target dan metode di Pakistan.”
Kementerian Pertahanan India menambahkan, “Kami menepati komitmen bahwa mereka yang bertanggung jawab atas serangan itu akan dimintai pertanggungjawaban.”
Baca Juga
India – Pakistan Saling Serang, Pakistan Klaim Tembak Jatuh 5 Pesawat India
Masih soal serangan India, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Pakistan, Ishaq Dar, di media sosialnya mengatakan bahwa Angkatan Udara India tetap berada di wilayah udara India dan menargetkan lokasi di seberang perbatasan internasional di Muridke dan Bahawalpur, serta di seberang Garis Kontrol (LoC) di Kotli dan Muzzafarabad di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan.
Untuk itu, seperti yang disampaikan Perdana Menteri Shehbaz Sharif, pasukan Pakistan memiliki “hak penuh untuk merespons dengan tegas” dan bahwa “tanggapan tegas sedang diberikan.”
Dua puluh enam orang tewas dalam serangan India, menurut laporan AFP. Dalam konferensi pers sebelumnya, Juru Bicara Hubungan Masyarakat Inter-Servis Pakistan, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, menyatakan bahwa sedikitnya 35 orang juga mengalami luka-luka.
Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, mengatakan kepada Bloomberg TV bahwa negaranya siap untuk “mengakhiri” ketegangan dengan India jika New Delhi memilih untuk meredakan situasi.
“Tetapi jika kami diserang, kami akan merespons,” katanya. “Jika India mundur, kami pasti akan mengakhiri ketegangan ini.”
Namun, Komite Keamanan Nasional Pakistan menyatakan bahwa mereka telah memberikan kewenangan kepada angkatan bersenjata untuk merespons Operasi Sindoor India.

