Ada Sinyal AS-China Mulai Pembicaraan Dagang, Pasar Asia Pasifik Mayoritas Menguat
TOKYO, investortrust.id - Pasar Asia-Pasifik sebagian besar menguat pada Rabu (7/5/2025), setelah ada laporan bahwa Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan perwakilan dagang Jamieson Greer dijadwalkan bertemu dengan mitra mereka dari Tiongkok minggu ini. Pertemuan itu bisa menjadi awal dari potensi negosiasi terkait kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
Baca Juga
China Buka Peluang Dialog Dagang dengan AS, Pasar Asia Menguat
Dikutip dari CNBC, indeks acuan Nikkei 225 Jepang naik 0,22%, Topix menguat 0,38%. Kospi Korea Selatan bertambah 0,32% sementara indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun 0,7%.
Indeks acuan S&P/ASX 200 Australia naik 0,17%.
Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di 22.837, lebih tinggi dari penutupan terakhirnya di 22.662,71.
Bessent dan Greer dijadwalkan menggelar pembicaraan dengan pejabat Tiongkok di Swiss minggu ini untuk membahas isu-isu perdagangan dan ekonomi.
Diskusi ini menandai potensi titik balik dalam meredakan ketegangan dagang yang dipicu oleh Trump, yang bulan lalu menaikkan tarif atas barang-barang asal Tiongkok hingga 145% sambil melonggarkan bea masuk untuk sebagian besar negara lain. Sebagai tanggapan, Tiongkok memberlakukan tarif tinggi terhadap produk-produk asal AS.
Kontrak berjangka saham AS menguat pada Selasa malam saat investor memantau perkembangan terbaru dari negosiasi dagang AS dan menantikan pengumuman suku bunga The Federal Reserve yang dijadwalkan Rabu sore.
Kontrak berjangka Dow Jones Industrial Average naik 280 poin, atau 0,7%. Kontrak berjangka S&P 500 naik 0,8%, sementara kontrak berjangka Nasdaq 100 melonjak 1%.
Baca Juga
Ketidakpastian Tarif Trump Tekan Wall Street, Dow Anjlok Hampir 400 Poin
Sementara itu, di sesi perdagangan sebelumnya di AS, ketiga indeks utama ditutup melemah.
Dow Jones Industrial Average turun 389,83 poin, atau 0,95%, menjadi 40.829,00. S&P 500 turun 0,77% dan ditutup di 5.606,91, dan Nasdaq Composite melemah 0,87% menjadi 17.689,66.
Ketiga indeks utama tersebut mencatat penurunan beruntun dua hari.

