Warga AS Dapat Penghormatan Bacakan 'First Reading' di Pemakaman Paus, Siapa Dia?
VATIKAN, Investortrust.id - Seorang warga Amerika asal Florida mendapatkan penghormatan untuk membacakan ‘Bacaan Pertama (first reading)’ saat pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan, Sabtu (26/4/2025).
Dia adalah Kielce Gussie, yang bekerja sebagai jurnalis di Vatican News. Ia membacakan bacaan pertama dalam bahasa Inggris, yang diambil dari Kitab Kisah Para Rasul.
First reading dalam konteks Misa Katolik, termasuk Misa Requiem (Misa Pemakaman) seperti untuk Paus Fransiskus, merupakan bacaan pertama dari Kitab Suci (Alkitab) yang dibacakan di awal liturgi Sabda. Biasanya yang dibaca adalah kutipan dari Perjanjian Lama atau bisa juga dari Kitab Wahyu atau Kisah Para Rasul.
Baca Juga
Puluhan Ribu Pelayat Berikan Penghormatan Terakhir pada Paus Fransiskus di Vatikan
Gussie yang berusia 28 tahun, menyelesaikan gelar sarjana teologi di Mount St. Mary’s University di Emmitsburg, Maryland.
"Ini merupakan kehormatan besar untuk menjadi bagian dari peristiwa bersejarah ini," katanya dalam sebuah wawancara pada hari Jumat. "Sejujurnya, bagi saya ini juga merupakan cara besar untuk mengucapkan terima kasih kepada Paus Fransiskus," tuturnya seperti dilansir NewsMax.com.
Gussie mengatakan bahwa ia pernah bertemu Paus Fransiskus dua kali. Pada pertemuan pertama, Paus memberkati cincin rosarionya, dan pada pertemuan kedua, beliau mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya.
Seperti diberitakan, puluhan ribu orang dilaporkan memadati Lapangan Santo Petrus sejak matahari terbit pada Sabtu (26/4/2025) untuk menghormati Paus Fransiskus dalam upacara perpisahan sebelum pemakamannya. Sejumlah kepala negara juga dilaporkan akan menghadiri Misa pemakamannya di Vatikan.
Pope Francis' coffin arrives in St Peter's Square pic.twitter.com/u1OW73yVR5
— Vatican News (@VaticanNews) April 26, 2025
Diperkirakan sebanyak 200.000 orang akan menghadiri pemakaman tersebut, yang telah diatur sendiri oleh Paus Fransiskus ketika ia merevisi dan menyederhanakan tata upacara dan ritual Vatikan pada tahun lalu. Mendiang Paus Fransiskus berkeinginan menekankan peran Paus sebagai gembala biasa, bukan “seorang pria berkuasa di dunia.”
Di Basilika Santo Petrus, lautan pelayat bergegas masuk ke lapangan berjam-jam sebelum upacara pemakaman dimulai. Layar televisi raksasa dipasang di sepanjang jalan-jalan sekitar bagi mereka yang tidak bisa mendekat.
Sebelum misa dan prosesi pemakaman, peti jenazah Paus Fransiskus dibawa menggunakan mobil kepausan terbuka yang pernah ia gunakan dalam kunjungannya ke Filipina tahun 2015, demikian dilaporkan TimesColonist.com.
Beberapa pelayat bermalam di piazza-piazza sekitar, dan suasananya terasa hampir meriah sementara helikopter berputar-putar di udara. Italia mengerahkan lebih dari 2.500 polisi dan 1.500 tentara untuk menjaga keamanan, termasuk menempatkan kapal torpedo di lepas pantai, menurut laporan media Italia.

