Sampah Disulap Jadi Sofa! Intip Terobosan PGE di Hari Lingkungan Hidup
JAKARTA, Investortrust.id - Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE melalui PGE Area Lahendong mengembangkan Bank Sampah "Setor Jo" di desa sekitar area operasional di Kecamatan Tompaso Raya, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Langkah ini wujud komitmen perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan.
Salah satu inovasinya adalah penyediaan mesin upcycling plastik yang mengubah sampah limbah plastik menjadi bahan dasar produk baru, seperti aksesoris, furnitur, hingga sofa ecobrick.
Baca Juga
Unilever dan KLHK Ajak Masyarakat Gabung Bank Sampah, Ini Keuntungannya
“Program ini bukan hanya tentang mengelola sampah, tetapi membangun kesadaran, memberdayakan masyarakat, dan menciptakan nilai ekonomi baru dari limbah yang dahulunya dianggap tidak berguna,” ujar Corporate Secretary PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE Kitty Andhora, Kamis (5/6/2025).
Program Bank Sampah ‘Setor Jo’ telah berjalan sejak 2022 dan berhasil membentuk empat unit bank sampah yang aktif memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Program ini mampu mengubah kebiasaan masyarakat dari membakar atau menimbun sampah menjadi memilah dan menyetorkan ke bank sampah. Lebih 200 nasabah aktif, termasuk kelompok rentan, seperti penyandang disabilitas, kini telah merasakan manfaat dari bank sampah ini.
Sejak 2024, PGE bersama non-governmental organization (NGO) Liberty Society mengembangkan program "Setor Jo" dengan menghadirkan pelatihan pengolahan sampah anorganik, serta pelatihan kewirausahaan bagi pengurus dan nasabah bank sampah. Tak hanya itu, pelibatan karang taruna dan BUMDes juga dilakukan guna memperkuat jejaring pemasaran produk daur ulang secara berkelanjutan.
Salah satu inovasi pada 2024 adalah penyediaan mesin upcycling plastik jenis sheet press yang mampu mengubah limbah plastik menjadi bahan dasar produk baru, seperti aksesoris, furnitur, hingga sofa ecobrick. Selain itu, bank sampah memproduksi eco-enzyme dan produk turunannya, seperti eco-atsiri, yang dapat dimanfaatkan sebagai disinfektan alami.
Hingga saat ini, program "Setor Jo" telah memberikan manfaat bagi lebih 340 warga Tompaso Raya, Sulawesi Utara, dan mengurangi volume sampah rumah tangga ke tempat pembuangan akhir (TPA). Program ini sudah mengolah 5 ton sampah anorganik jenis high-density polyethylene (HDPE), low density polyethylene (LDPE) dan machine layer press (MLP) menjadi produk daur ulang, seperti sofa ecobrick, furnitur, dan eco-merchandise, serta 2 ton sampah organik dari sisa buah dan sayur untuk pembuatan eco enzyme.
Baca Juga
Amartha & Unilever Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan dengan Jejaring Bank Sampah
“Melalui sinergi dengan NGO, pemerintah daerah, kelompok jahit, hingga dinas koperasi dan UKM, kami percaya pengelolaan lingkungan yang baik akan berjalan lebih efektif jika dilakukan kolaboratif. Saat ini, program Bank Sampah 'Setor Jo' menjadi model yang dapat ditiru desa-desa lain di sekitar Minahasa,” ungkap General Manager PGE Area Lahendong Novi Purwono.

