Energi Surya Masuk Kandang! Inovasi PGE untuk Peternak di Tomohon
TOMOHON, Investortrust.id - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE Area Lahendong, di Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk menyuplai kebutuhan energi pada program Bapiara Babi Peternak Geothermal Lahendong (Biapong) mengingat lokasi peternakan yang terpencil sehingga menyulitkan akses listrik konvensional.
PGE juga berkontribusi saat flu babi atau African Swine Fever (ASF) menyapu sektor peternakan babi di Sulawesi Utara.
Baca Juga
PGEO Sebut Sumatera Punya Cadangan Panas Bumi Terbesar di Indonesia, Capai 9,6 GW
General Manager PGE Area Lahendong Novi Purwono mengatakan, Biapong adalah bukti nyata sinergi antara teknologi energi terbarukan, inovasi lokal, dan pemberdayaan masyarakat. “Kami berharap program ini tidak hanya menjadi solusi lokal, tetapi model replikasi pengembangan peternakan berkelanjutan di berbagai daerah lainnya,” ujar Novi Purwono dalam keterangannya, Senin (26/5/2025).
Diluncurkan 2021, inisiatif ini merupakan kolaborasi antara PGE dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Esa Waya Desa Sendangan, Tomohon, Sulawesi Utara, yang bertujuan membina dan memberdayakan peternak babi lokal dengan pendekatan berbasis energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan.
Dia mengatakan, PGE membangun PLTS untuk menyuplai kebutuhan energi peternakan. Energi surya ini bukan hanya menerangi kandang, tetapi menggerakkan operasional, seperti pompa air, hingga kamera pengawas (CCTV). Semua itu tanpa polusi, tanpa biaya solar, dan penghematan signifikan bagi peternak.
Namun tantangan mencuat pada 2023 ketika wabah flu babi atau African Swine Fever (ASF) menyapu sektor peternakan babi di Sulawesi Utara dan menyebabkan penurunan populasi babi dari 130.000 ekor menjadi hanya 60.000–70.000 ekor. Penurunan ini berdampak pada ketersediaan pangan dan menyebabkan naiknya harga babi tiga kali lipat dan hilangnya mata pencaharian peternak. "Biapong menjadi intervensi sosial strategis PGE untuk menanggapi krisis yang tengah dialami warga Tomohon," kata dia.
Baca Juga
Salah satu inovasi kunci yang dikembangkan dalam program Biapong adalah produksi eco-atsiri, desinfektan alami berbasis eco-enzyme hasil program Bank Sampah "Setor Jo" dan minyak atsiri sereh wangi. Solusi ini untuk menjaga kebersihan kandang dan menekan penyebaran virus tanpa ketergantungan pada bahan kimia sintetis.
Program Biapong memberikan dampak positif yang nyata bagi puluhan peternak babi dan 85 lansia peternak babi yang telah mengikuti pelatihan pembuatan desinfektan eco-atsiri. Selain itu, berdampak pada 1.200 peternak babi di Minahasa yang terbantu dan berhasil menghindari paparan virus ASF. Peningkatan pendapatan peternak babi pun naik hingga Rp 60 juta per tahun sebagai hasil efisiensi operasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2024, Sulawesi Utara merupakan produsen daging babi tertinggi kedua di Indonesia dengan produksi rata-rata 27.402 ton per tahun. Tingginya konsumsi masyarakat Minahasa terhadap daging babi yang memiliki nilai sosial dan budaya yang tinggi menjadikan sektor ini sangat penting dalam struktur ekonomi lokal.

