Energi Bersih dari Desa! Bioetanol Aren Garut Jadi Senjata Baru Menuju NZE
JAKARTA, Investortrust.id - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) tengah menjajaki dan melakukan kajian untuk pengembangan bioetanol berbahan dasar aren di Indonesia.
Hal itu terungkap saat Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melaksanakan kunjungan kerja ke perkebunan aren milik masyarakat di Kabupaten Garut, Jawa Barat, akhir pekan lalu. Lokasi kebun yang dikunjungi berdekatan dengan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang dikelola anak usaha Pertamina NRE, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE.
Raja Juli menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat dalam pengembangan energi berkelanjutan. “Kami ingin memastikan bahwa energi bersih tidak hanya hadir di kota besar, tetapi tumbuh dari desa-desa seperti di Garut ini,” ungkap Raja dalam keterangannya, Kamis (15/5/2025).
Baca Juga
Pertama di Indonesia, Pertamina NRE Manfaatkan AI untuk Keandalan PLTS
Direktur Utama Pertamina NRE John Anis turut hadir bersama jajaran direksi dalam kunjungan ini. Menurutnya, upaya ini sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap pengembangan energi bersih dan berkelanjutan.
“Kami melihat ini sebagai peluang strategis untuk mengintegrasikan sumber daya lokal dengan teknologi energi terbarukan,” ujar John Anis.
Kedekatan lokasi perkebunan aren dengan sumber panas bumi ini menjadi nilai tambah karena panas bumi memiliki potensi sumber energi dalam proses pengolahan bioetanol. Rencana ini disambut baik masyarakat sekitar yang berharap dapat memperoleh manfaat ekonomi dari nilai tambah aren yang mereka tanam.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mendorong pemanfaatan energi terbarukan berbasis kearifan lokal. Proyek ini juga sejalan dengan misi Pertamina NRE dalam memperluas portofolio energi bersih di Indonesia.
Menhut kunjungi PGE Kamojang
Selain meninjau kebun aren, Menteri Raja Juli Antoni juga melakukan kunjungan ke PGE Area Kamojang dan melihat langsung fasilitas pengelolaan energi panas bumi yang telah lama beroperasi sebagai pionir panas bumi di Indonesia. Keberadaan fasilitas ini memperkuat rencana pembangunan pabrik bioetanol yang akan memanfaatkan energi geotermal sebagai sumber energi utamanya.
Menutup kunjungannya, Menteri Raja Juli menyatakan apresiasinya terhadap sinergi yang telah dibangun antara sektor energi dan lingkungan. “Inilah wajah Indonesia masa depan, alam, masyarakat, dan energi bersih berjalan beriringan,” ujarnya.
Baca Juga
Harga Minyak Melonjak setelah Perang Dagang Mereda, Bisa Saja Pertamina Menaikkan Harga BBM
Raja Juli berharap, program seperti ini dapat direplikasi di daerah lain untuk mendukung Indonesia menuju transisi energi yang adil dan inklusif.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina mendorong sinergi dengan pemerintah dan masyarakat terutama dalam pengembangan energi bersih untuk mencapai target net zero emission pada 2060, atau lebih cepat.
"Pertamina berkomitmen dalam mengembangkan energi bersih, sehingga mampu berkontribusi lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan," tegasnya.

